Sempat Vakum Akibat Covid-19, Unej Kembali Gelar Festival Film
Himpunan Mahasiswa Program Studi Televisi dan Film (HIMAFISI) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jember, kembali menggelar festival film tahun 2022. Universitas Jember Film Festival (UNEFF) 2022 tersebut diresmikan oleh Rektor Universitas Jember, Iawan Taruna, Rabu, 9 November 2022.
Ketua Panitia UNEFF 2022 Salman Al Farisi mengatakan, festival film Himpunan Mahasiswa Televisi dan Film pernah digelar tiga kali sejak tahun 2016 hingga 2021. Pada tahun 2018 lalu, festival film mengusung tema ‘karsa’ yang menandakan kebangkitan Himpunan Mahasiswa Televisi dan Film dalam membentuk ekosistem perfilman, se-Tapal Kuda.
Sementara itu pada tahun 2021 lalu, festival film mengusung tema Struggle atau perjuangan. Tema tersebut dipilih karena berkaitan dengan pandemi covid-19 yang mulai menyerang Indonesia.
“Awalnya nama festivalnya HFF, namun kini menjadi UNEFF. Festival film tahun ini ruang lingkupnya nasional, bertepatan dengan dies natalis Universitas Jember yang ke 58,” kata Salman.
Pelaksanaan UNEFF 2022 mengusung tema Cultifest yang bermakna pembudidaya. Pembudidaya dimaksudkan agar pegiat televisi dan film selalu berusaha untuk terus berkembang dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada, sehingga dapat membuahkan hasil dan memberikan manfaat bagi banyak orang.
“Kami berharap adanya UNEFF akan menjadikan Jember makin dikenal sebagai kota industri kreatif. Setelah dikenal dengan Jember Fashion Carnival-nya, semoga Jember makin dikenal dengan festival filmnya,” jelas Salman.
Dalam pelaksanaan UNEFF 2022, panitia menerima 315 film yang dari seluruh pelosok nusantara. 315 tersebut terdiri atas 182 film kategori fiksi umum, 52 film kategori fiksi pelajar, 9 film kategori film vertikal, 49 film kategori film dokumenter, dan 23 film kategori Gati Jemberan atau film bernuansa budaya Jember dan wilayah Tapal Kuda.
Diketahui, ajang UNEFF 2022 akan diselenggarakan mulai tanggal 18 – 20 November 2022. Selain kompetisi film, UNEFF 2022 juga diisi dengan pemutaran film dan beragam diskusi terkait dunia film.
Selain itu juga ada berbagai pelatihan mulai dari kelas make up film, kritik film hingga bagaimana distribusi film yang baik bagi pemerhati dan pegiat film.
Sehingga jika secara keseluruhan, acara puncak akan dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2022 mendatang, bersamaan dengan malam peringatan Dies Natalis ke 58 Universitas Jember.
Dewan juri dalam festival tersebut di antaranya sutradara Jeihan Angga, kemudian Sazkia Noor dosen dan peneliti film dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta yang juga sekaligus film maker.
Kemudian ada Panji Wibowo, kritikus dan pegiat film nasional. Sementara juri internal adalah Ilham Zoebazarry dan Bambang Aris Kartiko, keduanya dosen di FIB Universitas Jember.
Sementara Rektor Universitas Jember Iwan Taruna mengatakan, ada empat misi dalam UNEFF 2022. Misi tersebut di antaranya misi memperkenalkan keberadaan PSTF dan FIB serta Universitas Jember kepada anak muda sebagai calon mahasiswa. Sebab media film dekat dengan generasi milenial.
Misi yang kedua adalah pengembangan budaya. Iwan berharap dengan adanya UNEFF 2022, mampu melahirkan film-film yang bersumber pada budaya dan kearifan lokal. Contohnya film yang khas Jember dan wilayah Tapal Kuda.
Kemudian misi ketiga adalah membentuk ekosistem perfilman yang akan melahirkan insan-insan perfilman berkualitas. Ditambah Program Studi Televisi dan Film menjadi satu-satunya program studi di Jawa Timur.
Misi ke empat, diharapkan UNEFF 2022 berdampak pada perkembangan ekonomi. Festival film secara alami diharapkan mampu menarik investor dan pelaku usaha akan datang, sehingga Jember dan wilayah Tapal Kuda juga yang akan merasakan manfaatnya.
“Saya berpesan agar PSTF dan FIB benar-benar konsisten menjaga kualitas UNEFF agar pelaksanaannya berkelanjutan,” kata Iwan.