Sempat Stagnan, BUMDEs Arum Jaya Bangkit Bantu Masalah Warga
Berawal dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang kondisinya mati suri, BUMDes Arum Jaya yang ada di Desa Pandanarum Kabupaten Blitar berhasil bangkit dan menjadi solusi warga. Utamanya solusi masalah yang berhubungan dengan pertanian.
Cerita sukses BUMDes Arum Jaya ini tak terjadi begitu saja. Didirikan pada tahun 2011 lalu, BUMDes ini hanya bermodalkan sekitar Rp 7,5juta. Modal tersebut diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa milik Desa Pandanarum.
Dengan modal yang pas-pasan tersebut BUMDe Arum Jaya saat itu hanya bergerak di bidang usaha simpan pinjam saja. Tiga tahun kemudian sekitar tahun 2014 BUMDes ini mendapat suntikan modal lagi dari APBDes. Tujuannya agar lebih berkembang. Namun saat itu, perkembangannya belum sesuai harapan.
"Saat mendapat tambahan modal dari APBDes sebesar Rp 10 juta tahun 2014, omzetnya tetap Rp 17.5 juta," kata Ahmad Rifai, Direktur BUMDEs Arum Jaya kepada Ngopibareng.id
Namun, kondisi yang stagnan dari BUMDes Arum Jaya ini mulai berubah. Ini terjadi sekitar 2014 yang lalu setelah pemilihan kepala desa yang baru, Mas'udin terpilih. Usai dilantik menjadi kepala desa baru itu, Mas'udin dihadapkan dengan masalah kelangkaaan pupuk di tingkat petani. Jatah pupuk subsidi petani di tingkat kelompok sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) tak tertebus.
Kepala Desa Pandanarum terpilih Mas'udin saat itu merasa resah terhadap keluhan para petani di desanya. Dia kemudian memanggil direktur Bumdesa Arum Jaya, Ahmad Rifai. Saat bertemu itu, Ahmad Rifai ditantang untuk ikut mengatasi kelangkaan pupuk di Desa Pandanarum.
Merasa ditantangan, Ahmad Rifai ijabahi tantangan tersebut. Namun dia mengajukan syarat. Minta suntikan dana dari APBDes untuk tambahan modal.
Atas syarat ini, musyawarah desa yang dipimpin oleh Badan Permusyawaratan Desa Pandanaraum, akhirnya menyetujui tambahan modal untuk Bumdesa Arum Jaya. BUMDes ini mendapatkan tambahan modal sekitar Rp. 100 juta pada tahun 2015.
Namun syaratnya, tambahan modal ini harus digunakan untuk mengatasi kelangkaan pupuk bersubsidi. Pada 2018 BUMDes Arum Jaya mendapat tambahan modal lagi sekitar Rp. 35juta.
Dengan modal yang didapatkan ini, BUMDes Arum Jaya kemudian mendirikan dua Unit Toko Saprodi yang bekerjasama dengan kelompok tani di desa Pandanarum. Sejak berdirinya dua unit toko saprodi pertanian di Desa Pandanarum sampai sekarang sudah tidak terdengar lagi kelangkaan pupuk di tingkat petani
Selain mendirikan dua unit Saprodi pertanian, Bumdesa Arum Jaya juga menidirikan unit simpan pinjam yang ditujukan untuk membiayai Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di desa Pandanarum. Terutama bekerjasama dengan usaha mebel dan pertenakan, selain budidaya kambing. Tak hanya itu, unit usaha BUMDes Arum Jaya, juga punya usaha yang bergerak produksi air minum mineral, bekerja sama dengan Muslimat untuk urusan distribusinya.
Uniknya, dalam usaha air mineral ini, BUMDes Arum Jaya berinisiatif untuk menyisihkan uang sebesar Rp 200 per galon untuk santunan anak yatim.
Rifai menjelaskan bahwa sekarang Bumdesa Arum Jaya, dari modal sejak tahun 2015 sampai 2021 telah memiliki aset tidak kurang dari Rp 360 juta dan sudah bisa menggaji pengurus rata rata satu juta sampai satu juta setengah tergantung pergerakan Sisa Hasil Usahanya, yany semula pengurus hanya mendapat gaji 100 ribu rupiah dalam satu tahunya
Baik Rifai selaku Direktur Bumdes, maupun Mas'udin Penasehat yang juga Kepala Desa Pandanarum menyebut, dalam menjalankan BUMDes Arum Jaya tidak hanya berorientasi kepada keuntungan dan Peningkatan Pendapatan Asli Desa akan tetapi lebih mengutamakan dampak sosial dalam menyelesaikan permasalahan dan peningkatan kesejahteraan warganya
Salah satu wujud bagaimana caranya meningkatkan nilai hasil produksi pertanian, menurut Rifai akan mendirikan Unit usaha produksi beras premium. Tujuannya agar hasil panen padi petani tidak terjadi fluktuasi harga yang menyebabka petani merugi ketika adanya panen raya budidaya padi di Desa Pandanarum
Atas kesuksesan membantu petani dalam hal penyediaan pupuk dan usaha lainnya, BUMDes masuk nominasi enam besar Bumdesa terbaik Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2021.
Advertisement