Sempat Ngungsi, Korban Tanah Gerak di Ponorogo Tempati Hunian
Puluhan kepala keluarga (KK) korban tanah gerak Desa Tumpuk Kecamatan Sawoo dan Desa Bekiring Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, akhirnya menempati hunian sementara. Mereka menempati hunian di petak hutan pangkuan Perhutani.
Sebelumnya, 139 jiwa dari 42 KK warga Desa Tumpuk dan 33 jiwa dari 14 KK warga Desa Bekiring terpaksa hidup di pengungsian setelah terjadi penurunan permukaan tanah di kampung halaman mereka.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meresmikan 42 unit huntara untuk korban tanah gerak Desa Tumpuk dan 14 huntara bagi korban tanah gerak Desa Bekiring. ‘
’Huntara ini dibangun sebagai upaya relokasi warga terdampak tanah gerak pada awal 2023. Upaya yang harus segera dilakukan karena penurunan tanah hampir mencapai satu meter,’’ kata Khofifah dikutip di laman ponorogokab.go.id, pada Rabu 17 Januari 2024.
Menurut Khofifah, komunikasi dan koordinasi berlangsung intens antara Pemprov Jatim , Pemkab Ponorogo, dan Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perum Perhutani) untuk mencarikan relokasi tempat tinggal. Jumlahnya ada 172 jiwa –termasuk lansia dan anak-anak—yang berbulan-bulan mengungsi di masjid serta sekolah itu.
Hunian sementara tipe 36 yang dibangun oleh Pemprov Jatim dan Pemkab Ponorogo dilengkapi sambungan listrik berdaya 900 watt, drainase, talut, dan air bersih sehingga dinamai Kampung Indah Puncak (KIP).
‘’Selamat membuka lembaran baru. Secara istiqomah menjalankan kewajiban berkeluarga serta melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman dan nyaman. Huntara ini merupakan miqot memulai kehidupan baru. Di sini tanah Allah dan di sana juga tanah Allah, keberkahannya sama,” ungkapnya.
Gubernur Khofifah memberikan suntikan semangat kepada para korban tanah gerak yang menempati kampung baru mereka dengan menyerahkan bantuan berupa 56 unit kompor gas. Bersamaan itu, dilakukan penanaman 10 pohon kalpataru hasil inisiasi Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Airlangga. ‘
’Bagian dari sedekah oksigen, ini pertama kalinya saya menanam pohon kalpataru. Harapannya kalau ada yang menanam, maka akan ada yang merawat,’’ terangnya.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyampaikan terima kasihnya kepada Pemprov Jatim yang ikut turun tangan menangani dampak bencana tanah gerak di Desa Tumpuk dan Desa Bekiring. Bupati meyakini harapan baru muncul di lokasi huntara yang berada di ketinggian pegunungan itu. ‘’Karena lebih dekat dengan langit, maka setiap doa lebih mudah terkabul,’’ ungkapnya.