Sempat Mati Suri, Jotangan Center Mojokerto Kembali Ramai karena Toko Kopi SDR
Jotangan Center atau biasa disebut Pusat Oleh-oleh Kabupaten Mojokerto yang sempat mati suri, kini hidup kembali. Penyebabnya, ada Toko Kopi SDR yang pindah ke Jotangan Center. Para pembeli Toko Kopi SDR ini yang bikin Jotangan Center hidup kembali. Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jotangan Center yang sempat hengkang pun jadi kembali.
Pemilik Toko Kopi SDR Yudha Pratama mengungkapkan, awalnya dia tidak percaya dengan pilihan lokasi di Jotangan Center. Dia masih tak yakin Jotangan Center bisa membuat toko kopinya ramai seperti saat buka di rumah. Sebelumnya, Toko Kopi SDR memang buka di Desa Seduri. Tapi tempat ini dianggap terlalu sempit. Yudha pun memutuskan untuk pindah.
Pilihannya pindah di Jotangan Center ini. Namun, saat itu Yudha sebenarnya masih pesimis dengan lokasi Jotangan Center. Tempatnya sangat rimbun, sepi dan gelap.
Namun, pesimisme Yudha tak terbukti. Saat Toko Kopi SDR pindah ke Jotangan Center pada akhir Desember ternyata tetap ramai pembeli. Pembeli yang ramai ini yang bikin pedagang kaki lima Jotangan Center yang sempat hengkang jadi kembali.
"Saya turut senang bisa meramaikan kembali tempat yang dulunya sepi sekarang sudah mulai ramai kembali" kata Yudha.
Cerita Jotangan Center yang Dulu
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto membangun Jotangan Center atau pusat oleh-oleh ini sekitar tahun 2017 hingga 2019 lalu. Jotangan Center didirikan di atas lahan satu hektar. Pemerintah Kabupaten Mojokerto menganggarkan dana Rp5 Miliiar untuk membangun Jotangan Center di Desa Jotangan Kecamatan Mojosari Mojokerto ini.
Awalnya Pemkab Mojokerto ingin menjadikan Jotangan Center sebagai pusat oleh-olehnya Mojokerto. Namun kenyataannya, setelah beberapa tahun dibuka, Jotangan Center masih belum membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Pusat oleh-oleh Mojokerto ini masih sepi pembeli. Akhirnya, Jotangan Center ditinggalkan oleh penghuninya. Bangunan ini pun terbengkalai dari tahun 2020-2023.
Setelah terbengkalai beberapa tahun, Dinas Perindustrian dan Perdagangan mengambil alih lahan tersebut sebagai penampungan pedagang kaki lima (PKL). Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mojokerto Iwan Abdillah saat itu menyebutkan PKL akan berkumpul di Jotangan Center. Iwan menambahkan, dari segi konstruksi, lokasi tersebut masih layak dan tipikal untuk menampung pedagang kaki lima.
“Tidak ada tempat untuk mewakili pedagang kaki lima. Karena tidak boleh berjualan di area stadion, lebih mungkin di Jotangan Center," ujarnya.
Sempat Ramai karena Porprov
Beruntung, Mojokerto menjadi tuan rumah beberapa cabang olahraga Porprov VIII Jatim pada 2023 lalu. Menyambut event itu Pemkab Mojokerto melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan mengoptimalkan bangunan berbentuk kubah ini menjadi lahan para PKL dan tempat parkir. Saat ada event Porprov ini Jotangan Center sempat menjadi ramai. Kontingen peserta Porprov dari luar daerah banyak yang berbelanja di Jotangan Center ini.
Namun, masa emas Jotangan Center tak berlangsung lama. Porprov usai Jotangan Center sebagai pusat oleh-oleh Mojokerto itu kembali sepi pengunjung. Banyak warung dan PKL yang hengkang.
Ramai Kembali karena Toko Kopi SDR
Hingga akhirnya ada salah satu Toko Kopi yang menjadi jujugan anak muda memilih pindah ke Jotangan Center ini. Ini terjadi sekitar 2023 akhir. Toko Kopi SDR mampu membuat suasana Jotangan Center kembali ramai. Beberapa warung PKL mulai kembali buka dan pengunjung sudah semakin banyak mulai dari kalangan remaja hingga dewasa.
Pemilik Toko Kopi SDR Yuda Pratama mengungkapkan, awalnya dia tidak percaya dengan pilihan lokasi di Jotangan Center. Dia masih tak yakin Jotangan Center bisa membuat toko kopinya ramai seperti saat buka di rumah. Sebelumnya, Toko Kopi SDR memang buka di Desa Seduri . Tapi tempat ini dianggap terlalu sempit. Yuda pun memutuskan untuk pindah.
Akhirnya Jotangan Center kembali ramai karena Toko Kopi SDR. Ibarat ada gula ada semut, ada banyak orang yang berkumpul di Jotangan Center membuat para pedagang kaki lima pun kembali ke Jotangan Center.
Advertisement