Sempat Keluarkan Lava Pijar, Aktivitas Semeru Kembali Normal
Gunung Semeru erupsi pada Sabtu 16 Januari 2021 sekitar pukul 17.24 WIB. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru, Liswanto mengatakan pada hari ini, Minggu 17 Januari 2021, dari pantauan seismik aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih terpantau normal.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat luncuran awan panas dan guguran lava pijar mencapai jarak luncur maksimum empat kilometer ke sektor tenggara dan selatan dari puncak.
"Sementara aktivitas (Gunung Semeru) masih ada. Tapi kami pantau secara seismik masih landai, masih normal," ujarnya kepada Ngopibareng.id melalui sambungan telepon seluler.
Sementara itu, lanjut Liswanto, pantauan secara visual terkait aktivitas Gunung Semeru masih tertutup kabut. Sehingga aktivitas vulkanik secara pandangan mata belum bisa teramati.
"Sementara tertutup kabut, cuacanya hujan jadi secara visual tidak teramati. Secara visual memang tidak teramati, karena kabut," katanya.
Terkait kondisi warga di sekitar Gunung Semeru, kata Liswanto, masih terpantau aman, karena tidak terdampak aktivitas vulkanik Gunung Semeru. "Warga sekitar juga tenang-tenang saja karena masih 4 kilometer (guguran lava pijar) jadi masih aman untuk mereka," ujarnya.
Diberitakan Ngopibareng.id sebelumnya, Gunung Semeru meletus. Warga di sekitar daerah aliran sungai terutama di sekitar Curah Kobokan diminta waspada potensi banjir lahar dingin, akibat curah hujan yang tinggi.
Status aktivitas gunung sementara tetap pada level II (waspada). PVMBG menyebut sejumlah potensi risiko bahaya dari erupsi Gunung Semeru ini. Di antaranya, berupa lontaran batuan pijar di sekitar puncak, sedangkan material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.