Sempat Dituduh Self Plagiarism, Rektor USU Dilantik Kemendikbud
Rektor terpilih Universitas Sumatera Utara (USU) Muryanto Amin akan tetap dilantik pada 28 Januari 2021. Sebelumnya, Muryanto tersandung tuduhan plagiarisme menjelang pelantikannya.
Rencana ini ditegaskan oleh Kemendikbud. "Iya. Tetap dilanjutkan iya. Jadi ya itu surat memang betul dari Kementerian, dari saya yang tanda tangan," kata Sekjen Kemendikbud, Ainun Na'im, saat dimintai konfirmasi soal surat pelantikan Rektor USU, Senin 25 Januari 2021.
Surat nomor 4607/MPK.A/RHS/KP/2021 itu ditujukan kepada Ketua Majelis Wali Amanat USU. Surat tersebut menyatakan pelantikan Rektor USU 2021-2026 tetap dilaksanakan pada 28 Januari 2021 di Jakarta.
Ainun juga buka suara soal SK yang diteken Rektor USU saat ini, Runtung Sitepu, yang menyatakan Muryanto melakukan plagiat diri sendiri atau self-plagiarism. Menurutnya, tak ada aturan soal self-plagiarism di Indonesia bahkan dunia.
"Dalam peraturan kita self-plagiarism nggak ada. Yang namanya plagiarisme kalau mengambil karya orang lain. Kalau karya sendiri bukan plagiarisme. Praktik di dunia internasional juga begitu. Kata self-plagiarism itu dalam berbagai asosiasi peneliti juga nggak ada. Adanya plagiat, plagiat kalau mengambil karya orang lain," katanya dikutip dari Detik.
Dia memastikan tak ada masalah terkait pelantikan Muryanto. Menurutnya, seseorang baru dinyatakan bersalah melakukan plagiat jika mengambil karya orang lain tanpa menyebut sumber secara jelas. "Di Permendikbud nomor 17 tahun 2010 itu jelas didefinisikan yang namanya plagiarisme itu kalau mengambil karya orang lain. Kalau karya sendiri ya bukan," ucapnya.
Sebelumnya Muryanto Amin dituduh melakukan self plagiarism atas artikelnya yang berjudul Relasi Jaringan Organisasi Pemuda dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara’, kemudian digunakan dalam artikel berbahasa Inggris berjudul A New Patronage Networks of Pemuda Pancasila in Governor Election of North Sumatra Year 2013'.
Artikel berbahasa Inggris tersebut kemudian muncul dalam tiga jurnal internasional berbeda, yaitu The Social Science Medwell Journal bertahun terbit 2017, jurnal Man in India tahun terbit 2017, dan IJSRM juga bertahun terbit 2017.
Dalam surat klarifikasinya yang dikirim kepada Ngopibareng.id sebelumnya, ia membantah melakukan self plagiarism dan menyatakan jika tulisannya yang terbit di tuga jurna internasional, muncul di luar sepengetahuannya. (Pit/Det)