Sempat Dirawat di Ruang Isolasi, Dosen FDK UINSA Meninggal
Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Rahmad Harianto meninggal pada Jumat 19 Juni 2020. Almarhum meninggal pada usia 42 tahun setelah dirawat secara intensif di RSI Wonokromo Surabaya.
Emi Cansi Humas UINSA membenarkan kabar tersebut. Almarhum dirawat dengan diagnosa awal tifus dan demam berdarah pada 13 Juni 2020. Kemudian pada 16 Juni 2020, trombosit mendiang dilaporkan turun serta dilanjutkan dengan foto thorax.
Hari itu pula, almarhum dipindah ke ruang isolasi, kemudian diambil tes swab pada 17 Juni 2020 yang hasilnya belum keluar hingga saat ini. Diketahui, mendiang terakhir pergi ke kampus pada 4 Juni 2020.
Menanggapi hal tersebut pihaknya bersama pimpinan kampus UINSA sedang mengadakan rapat terkait protokol kesehatan bagi civitas dan pegawai di kampus UINSA. "Masih dirapatkan ditingkat pimpinan," tutur Emi Cansi saat dihubungi Ngopibareng.id Jumat 19 juni 2020.
Ia mengaku, sampai saat ini aktivitas pegawai kantor di kampus UINSA terbilang masih normal pasca berakhirnya PSBB Surabaya dan berlangsungnya transisi new normal. Pihak kampus tetap menggunakan protokol kesehatan covid-19 dari pemerintah.
"Karena sesuai dengan regulasi pemerintah kami sedang melaksanakan new normal, sebagian WFO (Work From Online red) dan sebagian WFH (Work From Home)," lanjutnya.
Dari data yang dihimpun Ngopibareng.id, almarhum lahir di Jombang pada 9 Mei 1978. Di tahun 2013 ia telah menyelesaikan pendidikan magisternya di Universitas Airlangga Surabaya.
Di mata rekan sejawat dan seprofesi, mendiang dikenal sebagai sosok pria yang irit bicara dan penuh dedikasi kerja yang kreatif dan inspiratif.
Salah satunya disampaikan oleh Dekan FDK UINSA, Abdul Halim, yang mengaku kehilangan atas sosok almarhum di keluarga FDK UINSA. Ia juga mengaku kiprah almarhum semasa menjabat sebagai Kaprodi memiliki banyak kontribusi dan mencetak prestasi yang membanggakan. Salah satunya terbukti dengan berkembangnya DakwahTV (DTV) di bawah asuhannya.
DTV merupakan salah satu kebanggaan UINSA, berawal dari Laboratorium FDK yang sempat vakum. Sekitar tahun 2012, dengan tangan dingin, RH mengelola kembali laboratorium belajar mahasiswa tersebut hingga menjadi seperti sekarang.
“Salah satu rencananya adalah menyiapkan berdirinya UINSATV, di mana Almarhum akan diamanahi sebagai manajernya. Adapun DTV, nantinya difungsikan sebagaimana tujuan awal, yaitu Laboratorium FDK. Di DTV ini tenaga-tenaga terampil untuk UINSA TV dididik dan dilatih. Inilah salah satu jariyah ilmu Almarhum untuk lembaga dan mahasiswa,” ujarnya.