Sempat Dikritik, Panpel Copa America Puas dengan Penggunaan VAR
Sempat menuai kritik dari berbagai pihak, panitia penyelenggara Copa America 2019 menilai penggunaan teknologi video assistant refferee (VAR) di Copa America 2019 itu perlu dipertahankan meski rata-rata waktu yang terpakai untuk mereview lebih lama ketimbang saat Piala Dunia 2018.
Lamanya waktu yang digunakan dalam memanfaatkan VAR dalam suatu kejadian sempat mendapat kritik dari penonton, pemain dan juga pelatih.
Sejauh ini pada Copa America 2019 yang sedang berlangsung di Brasil, rata-rata waktu yang digunakan untuk memanfaatkan VAR adalah dua menit 26 detik per peristiwa.
Ketua Perwasitan Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) Wilson Seneme dalam jumpa pers Selasa 25 Juni 2019 malam waktu setempat mengatakan tercatat 17 intervensi dalam 18 pertandingan fase grup, dimana 11 diputuskan setelah wasit mereview tayangan VAR.
"Sejauh ini tidak ada skandal yang terjadi, dan ini (penggunaan VAR) membuat kami tenang. Kami sangat puas dengan hasilnya," kata Seneme seperti dikutip Reuters, seraya menambahkan bahwa ada 15 keputusan wasit yang berubah setelah mereview VAR, dan dua tetap.
"Kami sudah bekerja (dengan menggunakan VAR) sejak 2017, dengan hasil positif dan negatif yang membuat kami dapat memanfaatkaanya dengan baik di tahun 2019 ini. Wasit tetap sebagai pengambil keputusan, VAR ada untuk membantu membuat keputusan," kata Seneme.
Pada Piala Dunia di Rusia 2018 waktu yang digunakan saat memanfaatkan VAR rata-rata 80 detik, atau dua kali lipat lebih singkat ketimbang di Copa America 2019 ini.
Waktu terlama saat pemanfaatan VAR di Copa America 2019 ini adalah sembilan menit ketika Brasil bermain imbang 0-0 melawan Venezuela.
Ketika itu tiga gol dianulir wasit, dua di antaranya setelah melihat tayangan VAR. Bagusnya, tak satu pun keputusan itu salah atau menuai kontroversial berkat VAR.
Pelatih Kolombia Carlos Queiroz mengkritik penggunaan VAR di Copa America ini setelah gol timnya dianulir dan hadiah penalti dibatalkan ketika pertandingan melawan Paraguay.
"Sesuatu harus berubah, karena suporter, pemain dan pelatih dibiarkan menunggu dalam kebingungan. VAR seharusnya membuat sepak bola lebih jelas dan lebih obyektif, tapi ini kebalikannya," katanya.
"Kita harus meninjau ulang ini untuk kebaikan sepak bola, karena para fans tidak senang, demikian juga kami," tambahnya.
Penggunaan VAR juga sempat dikritik pada Piala Dunia Putri 2019 yang sedang berlangsung di Prancis. Tercatat ada pembuangan waktu hingga 18 menit untuk memanfaatkan VAR saat tim Inggris menang 3-0 atas Kamerun.
Terlepas dari kritik yang datang, protes itu selalu datang dari pihak yang merasa dirugikan, tanpa melihat akurasi keputusan yang diambil seorang wasit setelah menggunakan VAR. Faktanya, dengan penggunaan VAR, kejadian-kejadian yang terlewatkan oleh pengelihatan wasit dan bisa memicu masalah bisa dihindarkan.
Advertisement