Sempat Dikira Gila, Kades Gondrong Sukses Jadikan Desa Miliarder
Hampir tiga tahun Abdul Halim menjabat Kepala Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik. Pada awal kepemimpinannya, dia sempat dikira gila ketika hendak mengubah bekas tambang dan tempat pembuangan sampah menjadi wisata desa dengan anggaran miliaran rupiah.
Namun siapa sangka, kades berpenampilan rambut dan jenggot gondrong ini berhasil mewujudkan ide gilanya. Berupa Wisata Setigi yang diminati wisatawan lokal hingga mancanegara. Bahkan, kini dia sukses menaikkan status Desa Tertinggal menjadi Desa Miliarder.
"Dulu saya sempat dibilang gila oleh orang-orang, ketika hendak membangun Wisata Setigi. Maklum karena tempatnya itu bekas tambang dan pembuangan sampah. Justru dari situ, saya makin tertantang untuk mewujudkan ide tersebut," ujarnya, Rabu 2 September 2020.
Kini dengan adanya Wisata Setigi, lanjut Halim, kondisi perekonomian di desanya berubah drastis. Ada 289 tenaga kerja lokal terserap. Ditambah lagi, unit usaha tambang kapur yang dikelola BUMDes berhasil menyerap 350 tenaga kerja.
"Lapangan kerja baru itu terdiri dari stand kuliner sebanyak 96 orang, pegawai wisata setigi 48 orang, home industri Dapur Mbok Inggih 145 orang, dan pekerja tambang 350 orang. Semuanya warga asli Sekapuk," tuturnya.
Dari beberapa unit usaha itu, secara otomatis berdampak pada Pendapatan Asli Desa (PADes) pun beromset miliaran. Penghasilan bersih BUMDes tahun ini mencapai Rp4 miliar. Belum lagi usaha camilan Dapur Mbok Inggih yang memiliki target Rp1,9 miliar pertahun.
"Oleh karena itu, kita berani mendeklarasikan sebagai Desa Miliarder. Karena perputaran uang di Sekapuk miliaran. Dan insyaallah masalah penggangguran di desa sudah terselesaikan," kata Sang Kades.
Halim menegaskan, pihaknya semakin optimis dengan predikat Desa Miliarder, karena selain PADesnya sudah mencapai angka miliaran, Pemdes Sekapuk juga telah memiliki 5 unit mobil operasional. Hanya satu mobil ambulan yang menggunakan dana desa.
"Makanya empat mobil yang kita beli sendiri di luar dana desa, kita kasih stiker 'Toekoe DW'. Ada Alpard untuk Pemdes, Expander untuk BUMDes, Grand Livina untuk PKK, dan Mazda Doble Cabin untuk wisata setigi," ucapnya.
Dia pun berpesan kepada warga desanya agar tetap kerja keras dan terus berinovasi. Karena baginya tidak ada sesuatu yang mustahil bilamana dijalankan dengan semangat kebersamaan. Ditambah lagi dengan doa agar diridhoi Allah SWT.
"Deklarasi Desa Miliarder ini bukan bertujuan untuk kesombongan, melainkan untuk memberi motivasi bagi yang lain agar bangkit di tengah pandemi," kata Halim.