Semoga Lekas Sembuh, Inovasi dari Banyuwangi Masuk Top Inovasi Nasional
Program pengantar obat gratis bagi keluarga miskin di Kabupaten Banyuwangi masuk dalam TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dari total 2.800 inovasi yang dikembangkan se-Indonesia.
Bupati Abdullah Azwar Anas, dalam keterangan tertulisnya, Kamis 19 Juli 2018 mengatakan, program yang diberinama Gancang Aron (Gugus Antisipasi Cegah Antrean Panjang dengan Antar Obat Pasien) ini telah berjalan sejak 2017.
Gancang Aron sendiri dalam bahasa Osing, bahasa lokal Banyuwangi, memiliki arti "Semoga lekas sembuh".
"Kasihan pasien, sudah sakit masih disuruh menunggu obat. Kami kemudian atur strategi sampai lahirlah inovasi ini. Jadi setelah berobat pasien bisa langsung pulang, dan obatnya akan diantar oleh apoteker, Gratis," kata Anas.
Program ini, lanjut Anas, kemudian dikasih sentuhan inovasi dengan menggandeng operator angkutan online yakni GoJek.
Keterlibatan GoJek pada pengantaran obat, awalnya sempat menimbulkan pertentangan kalangan medis karena penyerahan obat harus diiringi dengan penjelasan terkait obat.
Namun setelah dikonsultasikan ke Kementerian Kesehatan, akhirnya kendala bisa mendapatkan jalan keluar.
"Kita seleksi, jadi tidak semua driver GoJek bisa mengantarkan obat. Ada pelatihan khusus bagi driver GoJek untuk antar obat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan, ada sejumlah prosedur yang harus dilalui dalam program ini.
Di antaranya, apoteker harus menentukan jenis obat yang bisa diantar. Kemudian driver GoJek diberi edukasi khusus soal teknik mengantar obat. Obat juga dikemas khusus sehingga aman sampai ke tangan pasien.
Inovasi dari Banyuwangi inipun mendapatkan apresiasi dari tim independen yang dipimpin oleh JB Kristiadi.
"Program ini cukup rinci dan detail. Terkesan sederhana, tapi mampu memberikan manfaat bagi masyarakat," ujar doktor administrasi publik dari Sorbonne University, Perancis ini. (wah)
Advertisement