Seminar Internasional PAUD, 15 Negara Tingkatkan Kualitas Anak
Pemerintah berupaya memberikan perhatian terhadap pendidikan anak usia dini (PAUD) dan pendidikan masyarakat (Dikmas). Kalau PAUD dan pendidikan masyarakat ini bisa diselesaikan dengan baik, maka pendidikan fase berikutnya mudah dilakukan. Karena dasar pendidikan karakter sudah diperoleh selama mengikuti PAUD.
Pernyataan tersebut disampaikan Dirjen PAUD dan Pendidikan Masyarakat Harris Iskandar, saat membuka Seminar Internasional PAUD, yang diselenggarakan Dijen PAUD dan Dikmas. Seminar ini berlangsung di Hotel Milenium Jakarta pada 4 hingga 7 November 2019, diikuti 15 negara.
Harris Iskandar menyampaikan, terbatasnya jumlah guru merupakan problem dalam mengembangkan PAUD yang lebih berkualitas.
"Guru PAUD yang yang terdata sekarang ini berjumlah sekitar 450 ribu orang. Jumlah itu masih jauh dari kebutuhan, sedang cakupan wilayahnya sangat luas," ungkap Harris Iskandar.
Guru PAUD itu tidak semuanya S1, ada yang lalusan SMA bahkan ada yang tamat SMP. Mereka sebagai perintis PAUD di daerah tertinggal dan terluar, bekerjasama dengan TNI.
Pemerintah Indonesia menyadari bahwa PAUD dan pendidikan keluarga merupakan dua subtansi yang tidak dapat dipisahkan, namun masing-masing memiliki fokus kajian.
Oleh karena itu, dalam waktu yang bersamaan keduanya melaksanakan seminar internasional di mana menggabungkan kedua subtansi tersebut dengan menghadirkan narasumber, para pakar dari berbagai akademis, praktisi dan penggiat nasional dan internasional di bidang PAUD dan pendidikan keluarga.
"Kami berharap seminar ini dapat memberi dampak positif bagi pengembangan dan peningkatan layanan kedua program," ujar Harris Iskandar.
Seminar internasional PAUD ini dihadiri sebanyak 500 orang dari 15 negara dan dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pendidikan, akademisi, praktisi dan penggiat PAUD dari Afganistan, Australia, Banglades, Filipina, Kamboja, Korea Selatan, Madagaskar, Maroko, Jepang, Vietnam, Perancis, Tajikistan, Thailand, Timor Leste, dan Yaman.
Peserta dari dalam negeri berasal dari para penggiat PAUD dan pendidikan keluarga, akademisi, pendidik, tenaga kependidikan, dan organisasi mitra. Yang menjadi pembeda dari seminar kali ini adalah seluruh peserta mengirimkan makalah akademik dan empirik dari 10 topik yang ditentukan.
Kesepuluh topik tersebut di antaranya (i) Perkembangan Digital di Bidang PAUD dan Pendidikan Keluarga; (ii) Akses, Prtisipasi dan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini; (iii) Kurikulum dan Pedagogi PAUD; (iv) PAUD dan Pendidikan Keluarga dalam Mengembangkan Kesiapan Sekolah; (v) Pendidikan Karakter Bagi Anak Usia Dini; (vi) Isu Gender di PAUD dan Pendidikan Keluarga; (vii) Landasan Filosofis PAUD; (viii) Kepemimpinan, Guru dan Tenaga Kependidikan; (ix) Kelas Pendidikan Keluarga di Satuan PAUD; dan, (x) 1.000 Hari Kehidupan Pertama.
Seluruh makalah yang lolos seleksi akan diakomodir pada prosiding internasional yang dipublikasikan oleh Atlantis Press untuk jangkauan diseminasi lebih luas.
Atlantis Press merupakan penerbit profesional berbagai jurnal dan buku internasional dalam platform akses terbuka.
Penyelenggara berharap bukan hanya diseminasi keluaran yang luas yang dapat dicapai, melainkan mutu keilmiahan seminar yang dapat diraih dan dipertahankan. Jumlah abstrak yang masuk ke panitia seminar secara online yang diterima panitia mencapai 227 naskah.
Sedangkan yang akan diterbitkan dan dipublikasi melalui jurnal internasional Atlantis Perss tercatat hanya 50 naskah.
Advertisement