Semeru Turun Status Waspada II, Warga Tetap Dilarang Beraktivitas Sejauh 13 Km
Gunung api Semuru mengalami penurunan status dari waspada III menjadi waspada II, pada Senin 15 Juli 2024. Meski demikian tetap diberlakukan rekomendasi warga tidak melakukan aktivitas di Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak erupsi.
Sesuai laporan Yadi Yuliandi, dari magma.esdm menyebutkan, gunung api Semeru berlokasi di di Kabupaten Lumajang, dan Malang, Jawa Timur ini, terlihat gunung api tertutup kabut. Sedangkan asap kawah tidak teramati di gunung dengan ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah barat. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah barat. Suhu udara sekitar 17-20°C. Terjadi 30 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-23 mm, dan lama gempa 71-116 detik.
Terjadi 28 kali gempa Guguran dengan amplitudo 2-15 mm dan lama gempa 43-169 detik. Terjadi 4 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 5-8 mm, dan lama gempa 53-59 detik. Dan terjadi 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 10-18 mm, S-P 28-29 detik dan lama gempa 85-122 detik.
Waspada II
Warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
2. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Advertisement