Semeru Potensi Perluasan Awan Panas Jarak 17 Km dari Puncak
Gunung Semeru terus meluncurkan awan panas guguran dari Kamis 16 hingga Jumat Maret 2023. Pihak magma.ESDM, meminta warga tidak beraktivitas sekitar puncak dan di beberapa titik yang berbahaya.
Rekomendasi magma.ESDM ini dikeluarkan pada Kamis 16 Maret malam mulai pukul 23.00 WIB karena ada peningkatan aktivitas Gunung Semeru. Peningkatan aktivitas ini ditandi dengan levelnya II Waspada dinaikkan ke level III atau Siaga.
Dalam rekomendasi itu juga disebutkan, masyarakat dan juga wisatawan diminta mematuhi imbauan yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Yaitu, tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak itu, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Itu karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Juga mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Sebelumnya pada Kamis Tanggal 16 Desember 2021, terjadi luncuran awan panas pada pukul 09:01 WIB sejauh 4,5 km dari puncak. Kejadian awan panas ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 912 detik.
Dalam catatan, kegempaan didominasi oleh gempa letusan, hembusan, dan guguran dengan jumlah gempa guguran meningkat dalam tiga hari terakhir. Yaitu sebanyak 15-73 kejadian per hari dari rata-rata 8 kejadian per hari sejak tanggal 1 Desember 2021
Advertisement