Semeru Erupsi, Wisata Alam Bromo Tetap Dibuka
Erupsi Gunung Semeru berupa guguran awan panas yang terjadi pada 4 Desember 2021, sore kemarin mengakibatkan dua Kecamatan di Kabupaten Lumajang terdampak. Dua Kecamatan tersebut yaitu Pronojiwo dan Candipuro.
Meski begitu wisata alam Gunung Bromo yang terletak berdekatan dengan Gunung Semeru tidak ditutup pasca adanya erupsi. Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo-Tengger Semeru (TNBTS) menyatakan bahwa wisata alam Gunung Bromo tidak terdampak oleh erupsi Semeru.
"Untuk wisata alam Gunung Bromo sementara ini tidak terdampak. Sedangkan untuk pendakian Gunung Semeru sudah kami lakukan penutupan sejak 3 Juli 2021, lalu," ujar Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi, Pelaporan, dan Kehumasan BB TNBTS, Sarif Hidayat pada Minggu 5 Desember 2021.
Terkait aktivitas Gunung Semeru kata Sarif, saat ini pemantauan terus dilakukan oleh petugas Pos Gunung Api (PGA) Gunung Sawur dan untuk di warga yang berada di kawasan konservasi diimbau untuk tetap waspada. "Kami menginformasikan bahwa masyarakat yang ada di bawah (kawasan konservasi) diminta untuk tetap waspada," katanya.
BB TNBTS juga ujar Syarif terus melakukan koordinasi dengan Badan Klimatologi, Meteorologi dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca di Bromo-Tengger Semeru. "Kami melakukan pengecekan di pintu masuk termasuk monitoring di savana dengan menempatkan personil di lokasi tersebut," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Semeru mengalami erupsi yang mengeluarkan awan panas guguran terjadi sekitar pukul 15.00 WIB pada Sabtu 4 September 2021. Awan panas guguran tersebut meluncur hingga ke Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.