Semeru Erupsi Lagi, Waspada Awan Panas dan Lahar di Besuk Kobokan
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Magma Indonesia melaporkan adanya erupsi di Gunung Semeru, pada Minggu, 19 Desember 2021, pukul 05:31 WIB. Magma juga meminta agar warga menjauhi wilayah Besuk Kobokan.
Semeru Erupsi
Lewat laman resminya, Magma Indonesia menyebut erupsi di Semeru teramati dalam bentuk kolom abu setinggi sekitar 2.000 meter di atas puncak, atau sekitar 5.676 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm, dan durasi 720 detik," kata Mukdas Sofian dalam keterangan tertulis di laman Magma Indonesia, Minggu 19 Desember 2021.
Rekomendasi ESDM
Atas erupsi Semeru yang terjadi pada Minggu, 19 Desember 2021, Magma Indonesia menyebut ada potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 17 kilometer dari puncak. Sehingga warga dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan, atau sejauh 13 kilometer dari puncak.
Di luar jarak itu, warga juga dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter di tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Aktivitas juga dilarang di sekitar 5 kilometer dari kawah atau puncak gunung Semeru sebab potensi bahaya lontaran batu pijar.
ESDM juga mengeluarkan peringatan waspada potensi awan panas guguran (APG), guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Di antaranya di wilayah Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan, di sekitar lereng Semeru.
Advertisement