Semeru Erupsi, Khofifah Minta Perhutani Sedia Tanah Relokasi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta agar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyediakan tanah relokasi bagi warga terdampak erupsi Semeru di Lumajang. Khofifah juga meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membangun rumah bagi warga terdampak.
Tanah Relokasi
Pernyataan Khofifah disampaikan pada konferensi pers erupsi Semeru yang disiarkan langsung televisi nasional, pada Minggu 5 Desember 2021. Khofifah menyebut warga terdampak erupsi Semeru membutuhkan jaminan hunian bagi mereka yang rusak akibat erupsi Semeru. "Ketika ketemu warga mereka berkata, 'Bu rumah saya Bu', terus nangis, 'Bu rumah saya', terus nangis. Warga butuh jaminan untuk hunian mereka," kata Khofifah, Minggu 5 Desember 2021.
Ia lantas meminta Perhutani untuk menyediakan lebih dahulu lokasi yang akan digunakan menampung warga yang rumahnya rusak diterjang lahar dingin Semeru. "Jadi saya ingin ada dulu lahan dari perhutani, jaminan dari perhutani pada warga," katanya.
Rekonstruksi Rumah
Selanjutnya, Khofifah juga meminta bantuan pembangunan rumah warga yang terdampak kepada BNPB. Dalam konferensi pers yang dihadiri Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatiim Irjen Nico Afinta, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Khofifah meminta agar BNPB membangun rumah warga di atas lahan perhutani tersebut. "Untuk rumah nanti BNPB yang akan membangun, denga suport kami bersama-sama," kata Khofifah.
Sementara di tempat yang sama, Kepala BNPB menyebut jika pihaknya siap untuk membangun kembali rumah warga terdampak erupsi semeru. "Nanti kami akan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga," kata Suharyanto.
14 Hari Tanggap Darurat
Selain itu, Suharyanto menyampaikan akan memberikan dana tunggu selama enam bulan bagi warga yang rumahnya rusak diterjang lahar dingin erupsi Semeru. "Dana tunggu ini bisa digunakan warga selama rumah mereka dibangun selama enam bulan," katanya.
Suharyanto juga memberikan dukungan atas relokasi rumah warga di atas lahan perhutani. Menurutnya, BNPB Siap bekerjasama dengan Pemprov Jatim dan unsur pemerintahan lainnya untuk meyakinkan perhutani, dalam memberikan lahan bagi relokasi warga terdampak erupsi Semeru.
Selanjutnya ia menetapkan jika BNPB resmi memulai tahapan tanggap darurat bencana erupsi Semeru selama 14 hari kedepan, dimulai Minggu 5 Desember 2021.