Semeru Erupsi Dua Kali Sepanjang Sabtu Hari Ini
Gunung Semeru mengalami dua kali erupsi sepanjang Sabtu 17 Februari 2024 hari ini. Masing-masing erupsi berlangsung pada pukul 06.56 dan 15.25 WIB. PVMBG mencatat Semeru mengalami erupsi setiap hari sejak sepekan terakhir.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam keterangan tertulisnya menyebutkan erupsi pada pukul 06.56 berlangsung dengan tinggi kolom mencapai 1.000 meter di atas puncak sedangkan erupsi kedua menyemburkan abu vulkanik dengan ketinggian tidak teramati.
"Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 208 detik," katanya, dikutip dari Antara, Sabtu 17 Februari 2024.
Semeru diketahui mengalami erupsi setiap hari selama sepekan terakhir. Pada Jumat 16 Februari, terjadi erupsi sebanyak dua kali yakni pada pukul 16.37 WIB dan 17.20 WIB dengan tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 700 meter di atas puncak.
Sebelumnya, pada Kamis, 15 Februari, Gunung Semeru tercatat empat kali erupsi yakni pukul 1.30 WIB, kemudian pada pukul 4.59 WIB, erupsi kembali pada pukul 6.28 WIB dan 10.54 WIB.
Pada Rabu, 14 Februari, erupsi terjadi sebanyak dua kali yakni 15.40 WIB dan 14.56 WIB. Erupsi juga terjadi pada Selasa, 13 Februari dan Senin, 12 Februari. Masing-masing terjadi malam hari pada Selasa dan pagi hari pada Senin.
Semeru sendiri masih berstatus Siaga Level III, sejak Desember 2021 lalu. Petugas memberikan rekomendasi untuk tidak melakukan aktivitas di sepanjang Besuk Kobokan, atau 13 km dari puncak.
Tidak melakukan aktivitas 500 meter di luar jarak tersebut dan dari tepian sungai Besuk Kobokan, sebab adanya otensi perluasan awan panas hingga 17 km dari puncak.
Melarang aktivitas dalam radius 5 km dari puncak atau kawah Gunung Semeru, sebab potensi bahaya lontaran batu pijar. Serta agar waspada potensi awal panas guguran, lava dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.