Semeru Erupsi Dua Hari Ini, Letusan Teramati Sekitar 900 Meter
Gunung Semeru terjadi erupsi dari Minggu 25 dan Senin 26 Februari 2024. Tinggi kolom letusan teramati hingga 900 meter di atas puncak tinggi 4576 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Data dari pvmbg menyebutkan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 92 detik.
Gunung berlokasi di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang itu, mengalami 20 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 73-125 detik. Terjadi 1 kali gempa Guguran dengan amplitudo 4 mm dan lama gempa 55 detik. Terjadid 6 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-6 mm, dan lama gempa 49-61 detik. Dan 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 6 mm, S-P 40 detik dan lama gempa 69 detik.
Warga minta tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Warga tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Warga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.