Semeru Erupsi 7 Hari, Warga Diminta Pakai Kacamata dan Masker
Gunung Semeru Erups mengalami erupsi selama tujuh hari ini, terhitung dari Jumat 3 Mei hingga Kamis 9 Mei 2024. Warga yang tinggal di sekitar gunung, seperti di Desa Oro Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, untuk menggunakan masker, juga kacamata mengingat terjadi hujan abu.
Data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM menyebutkan, gunung yang berada di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengeluarkan 17 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 500-700 meter sejak 24 jam terakhir. Gunung Semeru saat ini, berstatus siaga atau level tiga.
Pihak BPBD Kabupaten Lumajang memintah warga sekitar gunung api itu, untuk waspada. Seperti para penambang pasir, warga setempat berhati-hati mengungat status gunung semeru masih siaga atau level 3.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Gunung alami 7 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 20-22 mm, dan lama gempa 73-120 detik. Kemudian terjadi 2 kali Harmonik dengan amplitudo 8-10 mm, dan lama gempa 82-116 detik.
Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 21-26°C.
REKOMENDASI
1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
2. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
3. Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.