Semeru Erupsi 130 Detik, Jalur Piketnol Lumajang Berkabut Tebal
Gunung api Semeru terjadi erupsi pada Rabu, 7 Agustus 2024, pukul 04:35 WIB. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 130 detik.
Laporan Ghufron Alwi dari magma.esdm menyebutkan, warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Warga Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Warga untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Jalur Piketnol Berkabut Tebal
Sementara itu, jalur bukit piketnol di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, yang melewati jalan lintas selatan penghubung ke Kabupaten Malang alami kabut tebal pada Rabu 7 Agustus 2024 pagi.
Kabut tebal pada pukul 01.13 WIB Dikutip laman X @infosemeru menyebutkan, inpo rekan² lereng semeru.
Mohon hati² jika ingin melintas jalur piket nol, dan mohon patuhi arahan petugas.
Advertisement