Semen Padang (SIG) Satukan Bisnis dengan Kepedulian Sosial
Ngopibareng.id bersama sejumlah wartawan dari berbagai media nasional mendapat undangan khusus dari PT Semen Padang (SIG) untuk melihat dari dekat dapur pabrik semen tertua di Indonesia.
PT Semen Padang ini didirikan pada 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Postland Cemment Maatschappi (NV NIPCM). Rombongan wartawan dari Jakarta diterima oleh direktur keuangan Semen Padang Tubagus Muhammad Dharury, di Wisma Indarung, Padang, dikutip Sabtu 27 November 2021. Ia mewakili Direktur Utama Yosvisndri yang berhalangan hadir karena tugas yang tidak bisa ditinggalkan.
Tubagus menjelaskan perkembangan Semen Padang dan tantangan yang dihadapi serta kepedulian sosial pada masyarakat melalui Corporate Sosial Responsibility (CSR).
Dari sisi bisnis Tubagus menjelaskan bahwa Semen Padang tetap optimistis menyambut pasar semen di tahun 2022 yang masih penuh dengan ketidak pastian terkait pandemi Covid-19. Optimisme perseroan disebutkan tak lepas dari adanya program pemulihan ekonomi yang saat ini terjadi dan mulai terkendalinya pandemik Covid-19 ini.
“Soal outlook di tahun 2022, kami melihat masih optimis ya. Kalau kami lihat tingkat ekonomi (membaik) dan perkembangan dari pandemi yang kelihatan turun. Seiring perbaikan ekonomi ini, kami harap di bisnis semen semakin membaik,” terang Tubagus.
Prospek positif di tahun depan juga dia harapkan terhadap harga batu bara. Maklum saja, saat ini kenaikan harga batu bara yang tinggi telah sangat menekan industri batu bara.
Namun sejauh ini, pihaknya sudah mengantisipasi dengan melakukan mitigasi risiko terhadap dampak kenaikan harga komoditas satu ini. Hal ini supaya tidak terjadi kekurangan pasokan semen di pasar. “Kenaikan harga batu bara menjadi permasalahan nasional dan bukan hanya industri semen di Indonesia. Bisa dikata kalau saya bilang, kita memitigasi dengan tetap mengutamakan jangan sampai pasar jadi kekurangan,” tandasnya.
Semen Padang sudah melakukan koordinasi dengan induknya, yakni Semen Indonesia Group terhadap upaya dan langkah yang dilakukan berkaitan dengan batu bara. Hal ini dilakukan agar krisis batu bara ini bisa diatasi dengan cepat.
“Semua berkaitan batu bara dikoordinasikan terus dan bagaimana dengan operating company itu mengukur atas bahan baku ini. Sampai saat ini, Alhamdulillah teratasi dan mudah-mudahan krisis batu-bara tidak lama,” jelas Tubagus.
Selain itu, Semen Padang juga terus melakukan program efisiensi energi sebagai langkah manajemen risiko tersebut. Dengan melakukan tiga langkah, pertama, substitusi batu bara dengan alternative bahan bakar (oli bekas, majun, sludge oil, glycerin pitch).
Kedua, pemanfaatan gas buang proses produksi mernjadi energi listrik dengan WHRPG Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG). “Dan ketiga, penurunan faktor klinker dalam produksi semen tipe EzPro,” ujarnya.
Program CSR
Tubagus Muhammad Dharury mengatakkan, Perusahaan BUMN Semen Padang ini tidak hanya mementing bisnis semata, tetapi juga mempunya kepedulian sosial diujudkan dengan
konsisten menggelar program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Dan salah satu program yang diusungnya adalah program pengembangan masyarakat.
Tercatat, untuk realisasi program pengembangan masyarakat di tahun 2021 hingga bulan Oktober ini sudah menembus angka Rp12,9 miliar. Mayoritas angka tersebut digunakan untuk program sosial.
“kami sudah kucurkan untuk program pengembangan masyarakat ini sebanyak Rp12,9 miliar. Penyalurannya yang terbanyak ke program sosial mencapai 54 persen,” Demikian seperti disampaikan Direktur Keuangan Semen Padang, Tubagus Muhammad Dharury di depan media saat melakukan kunjungan ke pabrik Semen Padang, di Wisma Indarung, Padang, dikutip Jumat 26 November 2021.
Lebih dia merinci, porsi 54 persen untuk program atau pilar sosial itu setara dengan Rp6,9 miliar. Selanjutnya disusul prilar ekonomi sebanyak Rp4,3 miliar atau setara 33 persen. Lalu, pilar lingkungan mencapai 14 persen atau sekitar Rp1,8 miliar untuk pilar lingkungan. Dan untuk pilar hukum masih 0 persen.
Program CSR tersebut, dibagikan untuk sektor usaha mitra binaan aktif CSR Semen Padang. Yakni pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di sektor perdagangan, dengan subsektornya itu sembako dan kelontong, sebanyak 396 usaha.
Kemudian sektor industri seperti industri makanan, kerajinan, perkayuan, bordir dan sulaman, serta batako, sebanyak 363 pelaku usaha.
Disusul sektor jasa dengan subsektornya yakni bengkel, jahit, salon, dan vendor, dengan jumlah 171 pelaku usaha. Lalu, sektor perikanan yakni perikanan air tawar dengan jumlah 91.
Selanjutnya sektor peternakan berupa subsektor peternakan sapi, kambing, unggas, kelinci, dan jangkrik, dengan pelaku usahanya sebanyak 77.
“Ditambah sektor perkebunan dengan subsektor perkebunan karet dan sawit berjumlah 10 pelaku. Sektor pertanian dengan subsektor pertanian cabe, kopi, sayuran dan buah, serta bunga yang berjumlah 7. Terakhir, sektor lainnya sebanyak 4 pelaku. Sehingga totalnya mitra binaannya mencapai 1.119,” kata pria asal Surabaya Tubagus.
Advertisement