Semburan Lumpur di Kutisari Tidak Berbahaya, tapi..
Semburan lumpur di kawasan Kutisari Indah Utara III/19 sampai hari ini masih aktif. Namun kali ini bukan lagi lumpur yang keluar melainkan campuran air dan minyak.
Pantauan ngopibareng.id di lokasi, Selasa 1 Oktober pukul 18.00 WIB, volume air dan minyak yang keluar masih cukup besar. Salah satu petugas yang berjaga, Iwan Sutrisno membenarkan bahwa kini yang keluar bukan lagi lumpur berminyak melainkan air dengan sedikit kandungan minyak.
"Air yang keluar tapi keruh, sepertinya masih ada minyaknya, tapi memang bau gasnya masih menyengat," ucapnya di lokasi, Selasa 1 Oktober 2019.
Ia menuturkan bahwa setiap hari ada 25 drum kosong yang disediakan oleh Satgas PU Bina Marga Surabaya untuk menampung semburan tersebut.
"Hari ini sudah sekitar 11 drum, kemarin 25 drum. Kalau drum sudah mulai penuh di depan rumah dipindah ke lahan kosong dekat Jalan Kutisari X," ujarnya.
Namun ia belum mengetahui sepenuhnya ada berapa drum yang ada di lokasi lahan kosong untuk menampung cairan tersevut selama ini.
"Kurang tahu totalnya, karena sebelumnya ada dari pihak pengolahan limbah PT Surabaya yang mengambil drum di lokasi," katanya.
Sementara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya nampak terus memantau dengan mengukur kadar zat yang disemburkan. Salah satu staf DLH, Rina mengatakan, pemantauan sudah dilakukan sejak hari pertama semburan.
"Sudah sejak hari pertama kita lakukan pemantauan. Kita lakukan dari jarak 150 meter ini. Yaitu dari jalan masuk Jalan Kutisari Indah Utara III. Jadi bisa tahu apakah udara berbahaya untuk warga sekitar. Tapi, alhamdulillah, sampai sekarang tidak menunjukkan tanda bahaya," ujar Rina.
Senada dengan DLH Surabaya, Babinkamtibmas Polsek Tenggilis Mejoyo, Aiptu Pujianto mengatakan, semburan minyak dan air di Jalan Kutisari Indah Utara III No 19 terbilang stabil. Kemudian DLH Surabaya menyebut semburan itu tidak menunjukkan tanda bahaya.
"Sudah tidak seperti awal. Awal kan masih lumpur terus berubah jadi minyak sama air terus kadang masih ada lumpur-lumpurnya. Tapi sekarang sudah benar-benar campuran minyak dan air murni," ujar Pujianto.
Diketahui pada Senin 23 September 2019 lalu, semburan lumpur tiba-tiba muncul di pekarangan rumah di Jalan Kutisari Indah Utara III/19. Saat itu semburan murni mengeluarkan lumpur yang mengandung minyak dan gas.
Setiawan, salah satu penghuni mengaku tidak tahu asalnya semburan tersebut muncul. Selama 22 tahun menempati bangunan milik PT Classic Prima tersebut, ia mengaku baru pertama kali ada kejadian ini.
Advertisement