Semburan Air Setinggi 35 Meter Gegerkan Warga di Ngawi
Warga Sidolaju dikagetkan dengan semburan air setinggi 35 meter. Semburan air yang terjadi pada Minggu, 5 Agustus 2018 pukul 05.30 WIB berasal dari sumur bor di lahan sawah Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Ngawi.
Sumur bor itu berada di area sawah milik Mujianto warga desa Pelang Lor, Kec Kedunggalar, Ngawi. Dari rilis yang diterima ngopibareng.id lewat pesan WatsApp diduga karena tekanan gas dari dalam tanah.
Dilaporkan Mujianto, semburan itu hingga saat ini masih terjadi. Semburan air dari sumur bor(sibel) yang diduga karena tekanan gas dari dalam tanah ketinggiannya mencapai sekira 35 meter.
"Sumur ini kedalamannya 80 meter dengan lebar diameter lubang sebesar pipa bronjong 6 desimeter. Sumur itu dibuat sekitar 6 bulan yang lalu," kata Mujianto dalam keterangannya.
Mujianto, menambahkan semburan air tersebut bermula saat ia menyalakan sumur pompa airnya yang bertenaga listrik untuk mengairi persemaian padinya.
"Awalnya pompa air menyala normal, namun, kemudian air semakin besar dan tidak terkendali bercampur dengan lumpur," ujar dia dilansir Antara.
Ia lalu langsung mematikan listrik pompa air tersebut. Namun, semburan air tidak berhenti, malah makin membesar hingga membentuk air mancur setinggi sekitar 35 meter.
Kejadian itu pun dilaporkan kepada petugas Polres Ngawi. Aparat mengambil sampel air beserta lumpur dari sumur pompa yang mengeluarkan semburan air itu untuk diteliti.
"Kami mengambil sejumlah air yang keluar untuk barang bukti dan diteliti kandungannya apakah berbahaya atau tidak," ujar Kepala Satuan Reskrim Polres Ngawi AKP Maryoko kepada wartawan di Ngawi.
Menurut dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Ngawi terkait pelaksanaan penelitian tersebut.
Guna mengantisipasi kejadian berbahaya, pihaknya mengimbau warga yang menonton semburan air mancur tersebut untuk tidak menerobos garis polisi yang telah dipasang. Sebab, dimungkinkan semburan tersebut mengandung gas yang berbahaya dan mudah terbakar.
"Jangan menyalakan rokok atau sumber api di sekitar lokasi semburan. Sebab sangat dimungkinkan mengandung gas yang mudah terbakar," kata dia.
Selain mengambil sampel, pihaknya juga berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk menindaklanjuti kejadian semburan sumur di sawah tersebut.
Sementara, warga Desa Sidolaju, Slamet mengatakan fenomena sumur pompa yang menyembur sejatinya bukan hal aneh di area persawahan setempat. Sebab, tak jauh dari lokasi itu, juga pernah muncul semburan air yang diikuti oleh semburan gas dan api dari dalam sumur pada tahun 2013 dan 2014.
"Dulu juga pernah ada kejadian sumur warga keluarkan api dan gas di tengah sawah pada beberapa tahun lalu," ungkap Slamet yang bekerja sebagai petani ini.
Sesuai data, pada 19 September 2013 terjadi semburan api dari sumur bor milik Salimun di area persawahan Desa Planglor, Kecamatan Kedunggalar. Sedangkan, pada 8 September 2014, juga muncul semburan api dari sumur bor milik Karno di area persawahan Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren. (wit/ant)