Mahasiswa UB Berbagi Pengalaman Saat Dinyatakan Positif Covid 19
Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, Rhesa Haryo Wicaksono usia 22 tahun, merupakan salah satu pasien yang sembuh dari virus corona atau Covid-19 di Kota Malang. Dia pun kemudian berbagi pengalaman saat menjadi pasien positif virus corona. Kata dia, selain faktor medis, kunci kesembuhannya juga dipengaruhi oleh faktor psikis. Maka dari itu, Rhesa mengatakan tak perlu khawatir yang berlebihan ketika menghadapi Covid-19.
“Kalau memang kena, tetap berpikir positif. Tak usah berpikir yang tidak-tidak,” tuturnya pada Kamis 2 April 2020.
Rhesa mulai dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang pada 14 Maret 2020 lalu. Dia dirawat karena mengalami gejala seperti demam yang tinggi dan radang. Setelah enam hari dirawat di RSSA Kota Malang, Rhesa dinyatakan sembuh pada 20 Maret 2020. Dia kemudian dipulangkan ke rumahnya pada 21 Maret 2020. Namun meski sudah dinyatakan sembuh Rhesa tetap wajib menjalani isolasi mandiri.
Rhesa juga berpesan ketika menjalani isolasi mandiri di rumah, pasien positif corona tidak usah khawatir akan terkucilkan. Sebab, corona merupakan wabah yang menjadi pandemi global.
“Kan biasanya akan takut dikucilkan, tidak usah dipikir kalau itu. Masyarakat juga mengerti kalau ini wabah,” ujarnya.
Selain itu terang Rhesa, untuk melawan Covid-19, masyarakat harus menerapkan pola hidup bersih dan juga meningkatkan daya tahan tubuhnya melalui asupan makanan yang bergizi.
“Jaga kebersihan dan makan yang banyak. Imun bisa diperoleh kalau nutrisi yang masuk banyak,” tuturnya.
Sampai saat ini Rhesa masih menjalani isolasi secara mandiri di rumahnya sampai dengan 7 April 2020 nanti.
"Isolasi mandirinya dua minggu. Harusnya selesainya Jumat ini. Tapi baru bisa kontrol ke dokter pada 7 April. Makanya sampai 7 April tidak keluar (rumah) saja,” ujarnya.
Humas Satgas Covid-19 UB, dr Eriko Prawestiningtyas, mengapresiasi sikap Rhesa yang mau membagi kisahnya ke publik. Sehingga dengan pengalaman nyata dari Rhesa publik bisa belajar.
"Allhamdulillah dengan berkenannya yang bersangkutan bercerita, cukup bisa menambah wawasan orang awam tentang apa dan bagaimana sesungguhnya Covid-19," tutupnya.
Advertisement