Sembilan Prioritas 2024, DPRD Jatim Harap Ekonomi Cepat Pulih
Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Anwar Sadad menyampaikan apresiasi terhadap Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024 yang menekankan terhadap pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pemulihan ekonomi.
Sadad mengatakan, dari evaluasi tahun 2022 ada beberapa hal yang masih belum sesuai harapan. "Misalnya soal kemiskinan belum pulih seperti sebelum Covid-19, juga ada beberapa penurunan ekonomi UMKM," kata Sadad, Jumat 14 Februari 2023.
Namun, politisi Partai Gerindra itu memaparkan, secara keseluruhan apa yang digambarkan oleh Khofifah di Musrenbang menunjukkan optimisme yang menjanjikan percepatan pemulihan ekonomi Jatim hingga normal kembali. “Dan itu ditandai dengan berbagai capaian dan juga target, serta prioritas yang mesti dijadikan isu penting, di Jatim” pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, ada sembilan prioritas pembangunan Jawa Timur dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024.
Sembilan prioritas tersebut diselaraskan dengan RKP Nasional Tahun 2024 yang menekankan pada Pendidikan Berkualitas, Peningkatan layanan kesehatan, Percepatan Penurunan Kemiskinan, Penurunan Stunting dan Penyakit Lainnya, Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Pelayanan Dasar.
Selanjutnya ialah Pengendalian Inflasi, Peningkatan Investasi, Peningkatan Nilai Tambah Sumber Daya Alam, Penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada yang Jujur, Adil, Damai dan Bermartabat
Dari sembilan prioritas itu, Khofifah menyebut ada target dan sasaran makro pembangunan Jatim tahun 2024. Pertama, pertumbuhan ekonomi sebesar 4,71-6,34 persen. Kedua, Indeks Theil sebesar 0,33161-0,31090. Ketiga, Persentase Penduduk Miskin sebesar 9,90 – 8,80 persen. Keempat, Indeks Gini sebesar 0,2943 - 0,3678. Kelima, Indeks Pembangunan Gender sebesar 91,45 - 92,15 persen.
Keenam, Indeks Pembangunan Manusia sebesar 72,85-74,07 persen. Ketujuh, Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 5,40-3,81 persen. Kedelapan, Indeks Reformasi Birokrasi sebesar 78,25-80,75 persen. Kesembilan, Indeks Kesalehan Sosial sebesar 66,50-74,78 persen. Kesepuluh, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup sebesar 69,31-69,96 persen dan yang terakhir Indeks Risiko Bencana sebesar 107,26–106,26 persen.
“Saya harap, target ini harus diperhatikan dari capaian tahun sebelumnya agar nilainya tidak menurun. Saya rasa target ini, bukanlah angka yang tidak realistis. Kami optimis, target ini bisa tercapai dan terlampaui di tahun 2024. Tentu dengan kerja bersama dan kerja keras kita semua,” ungkap Khofifah.
Lebih lanjut, pada kebijakan pengelolaan keuangan daerah dalam rencana pembangunan tahun 2024 secara indikatif targetnya adalah Belanja Daerah sebesar Rp30,21 Triliun Rupiah dengan rincian belanja operasi sebesar Rp20,231 triliun rupiah, belanja modal sebesar Rp2,257 triliun rupiah, belanja tidak terduga Rp100 miliar rupiah dan belanja transfer sebesar Rp7,621 triliun.
Serta, Pendapatan daerah Jawa Timur tahun 2024 ditargetkan sebesar Rp28,429 Triliun rupiah yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp19,124 Triliun dan Pendapatan Transfer sebesar Rp9,304 Triliun.
"Ada tiga poin yang menjadi fokus yaitu peningkatan kualitas SDM, pemulihan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi inklusif. Apa yang belum nyekrup dari daerah untuk bisa disekrupkan supaya ada kristalisasi di Pemprov bahwa ini sudah inline dengan proporsi RKP Nasional Tahun 2024," ungkap Khofifah.