Sembari Menunggu Kepala Dinas Pendidikan, Massa Panjatkan Doa
Sambil menunggu ditemui oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan, ratusan wali murid yang ada di luar gedung memanjat doa. Dipimpin oleh Mohamad Ridwan, salah satu wali murid yang ikut aksi, doa pun dipanjatkan dengan khusyuk dengan wajah penuh harap.
"Semoga ketidakadilan ini didengar oleh allh SWT," kata Mohamad Ridwan.
Doa ini pun diamini oleh seluruh pendemo yang duduk bersila sambil menunggu Ikhsan hadir menemui mereka. Pria yang berprofesi sebagai modin kampung ini juga meminta para peserta aksi untuk membacakan salah satu ayat dalam surat Al-Fatihah dibaca sebanyak 11 kali.
"Iya kanak budu, wa iya kanastain tolong diulang 11 kali agar doa kita di dengar Alloh SWT," kata Ridwan.
Sebelumnya, ratusan orang tua murid mempunyai tuntutan baru setelah mendengar Pemerintah Kota Surabaya tak akan menghapus zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Surabaya periode 2019.
Mereka menyatakan jika tak menolak dengan sistem zonasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Namun mereka menuntut adanya perubahan komposisi jalur penerimaan. Mereka menuntut porsi 70 persen dari pagu adalah berdasarkan nilai sedangkan sisanya yang 30 persen berdasarkan zonasi.
Mereka juga mendesak kepada Pemerintah Kota Surabaya agar mengulangi kembali alias mereset server PPBD sesuai dengan komposisi yang mereka inginkan itu.
"Kami mau keputusan hari ini. Data harus nol kembali dan pendaftaran harus diulang dengan ketentuan di atas," kata Agus koordinator aksi.
Beberapa perwakilan dari orang tua siswa, saat ini sedang bernegosiasi agar bisa bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk mendesakan tuntutannya tersebut. (pit)
Advertisement