Semarang Luncurkan Program Ramadan Pesona 2018
Kota Semarang, Jawa Tengah, merilis program Ramadan Pesona 2018. Event ini menyajikan beragam parade seni budaya Islami. Mulai dari tradisional hingga konsep modern. Pesona kuliner pun ikut ditawarkan.
“Even Ramadan Pesona 2018 ini sangat bagus. Berbagai sisi eksotis budaya dengan nuansa kuat Islami ditampilkan. Konsepnya juga sangat fresh dengan melibatkan beberapa venue,” ungkap Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar I Gde Pitana, didampingi Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni, Kamis (7/6).
Diinisiai oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, program ini digelar masif pada Sabtu (9/6), mulai pukul 15.00 WIB. Lokasinya berada di Balaikota Semarang, Kawasan Kota Lama, dan Tinjomoyo.
Ada 5 sub event yang dirilis dalam Ramadan Pesona 2018. Diantaranya Pameran Kaligrafi, Festival Nasyid, Festival Rebana, Kuliner Ramadan, hingga Rock Religi.
“Agenda dari Radaman Pesona ini sangat banyak. Dijamin sangat meriah. Event ini juga sangat ideal untuk lokasi ngabuburit. Sambil menunggu waktu berbuka puasa, pengunjug bisa menabah wawasan dan pengetahuannya terkait seni budaya Islami,” terang Pitana lagi.
Menyajikan seni dua dimensi, Pameran Kaligrafi pun disajikan. Ada beragam lukisan kaligrafi karya para seniman yang ditampilkan. Guratan dan pengunaan warna yang disajikan dijamin penuh inspirasi. Lebih menarik lagi, karya kaligrafi ini dibuat tanpa menggunakan rumus baku.
“Pameran Kaligrafi jadi bukti luasnya aplikasi sebuah seni. Kami berharap ada banyak inspirasi yang didapat,” terang Pitana.
Menguatkan nuansa budaya Islam, parade Festival Nasyid Juga digulirkan. Nasyid biasanya disajikan secara accapela atau dengan diiringi gendang. Nasyid berisi kata-kata nasihat nabi, pujian bagi Allah, hingga kisah para nabi.
Warna lain nuansa Islami juga disajikan melalui Festival Rebana. Rebana ini dalam versi Jawa sering disebut dengan istilah ‘Terbang’ atau gendang. Bingkai Rebana terbuat dari kayu yang dibubut hingga halus. Pada satu sisi yang akan ditepuk lalu ditutup menggunakan kulit kambing, hingga menghasilkan suara khas.
Kadang dkolaborasikan dengan gambus, alat ini juga dipakai untuk mengiringi Tari Zapin. Tarian ini khas budaya Melayu. Selain Indonesia, juga familiar di Malaysia, Singapura, juga Brunei Darussalam.
“Nasyid dan Rebana menjadi bagian yang khas dari budaya Islam. Jadi, Festival Nasyid dan Rebana ini jadi hiburan yang menarik. Pokonya kemeriahan Ramadan Pesona 2018 jangan terlewatkan,” katanya.
Selain hiburan, agenda ngabuburit ala Ramadan Pesona 2018 dijamin semakin lengkap. Sebab, Festival Kuliner menyediakan beragam jenis pilihan menu berbuka puasa. Ada beragam ‘pasar dadakan’ yang menyediakan aneka jenis kuliner nusantara yang unik dan nikmat.
Menurut Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni, munculnya ‘pasar dadakan atau pasar tiban’ ini menjadi fenomena dan tradisi menarik sepanjang Ramadan.
“Kuliner menjadi elemen yang sangat penting saat Ramadan. Ada banyak jenis pilihan. Bahkan kuliner yang sangat otentik dan langka di hari normal, justru banyak bermunculan saat Ramadan. Kondisi ini jadi fenomena menarik. Ramadan Pesona 2018 dengan program Kuliner Ramadan pasti menyediakan aneka menu terbaik untuk berbuka,” terang Sumarni.
Mengakomodir kepentingan generasi milenial, program Rock Religi digulirkan. Ada beberapa musisi besar yang siap memberikan nuansa berbeda. Sebab, musik pada hakikatnya juga menjadi media untuk penyampaian dakwah.
Menurut Kepala Bidang Pemasaran Area I Wawan Gunawan, masuknya Rock Religi sebagai menu Ramadan Pesona 2018 menjadi bukti betapa ramahnya Islam terhadap budaya. Sebab, musik rock menjadi genre yang sangat familiar di sini.
“Islam ini sangat ramah terhadap budaya, bahkan terhadap musik rock. Dipilihnya Rock Religi menjadi bukti bahwa semua bisa tumbuh bersama. Nuansa dinamis musik rocknya tetap ada, tapi berisi nasehat dan himbauan membangun akhlak yang mulia. Kami berharap, dengan konsep ini pesan-pesan mulia bisa lebih dimengerti,” jelas Wawan Gunawan.
Bergulirnya Ramadan Pesona 2018 menjadi pelengkap agenda Ramadan tahun ini. Sebab, Ramadan juga memunculkan fenomena aktivitas pariwisata yang luar biasa.
“Ramadan Pesona 2018 menjadi berkah dengan event berkualitasya. Agenda ini tntu baik bagi pariwisata Kota Semarang karena menjadi daya tarik bagi wisatawan. Enjoy Semarang,” tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya. (*)