Semarak Idul Fitri 1443 H Merasuk hingga Pelosok Kampung
Idul Fitri 1 Syawal 1443 H, oleh umat Muslim dinilai sebagai hari kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa, dan berperang melawan hawa nafsu selama satu bulan. Idul Fitri kali ini juga dimaknai sebagai hari "pembebasan" dari Covid-19 serta Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Yakni kebijakan pemerintah sejak awal tahun 2021 untuk menangani pandemi Covid-19 di Indonesia. Sebelum pelaksanaan PPKM, pemerintah telah melaksanakan pembatasan sosial berskala besar yang berlangsung di sejumlah wilayah di Indonesia.
Melandainya kasus Covid-19 ini ditandai dengan kebijakan pemerintah yang memberlakukan libur panjang, memberi hadiah bagi ASN serta memperbolehkan masyarakat berlebaran di kampungnya masing-masing, dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
Kebijakan pemerintah itu disambut gembira oleh semua lapisan masyarakat, meskipun ada kelompok yang mengkhawatirkan kebijakan mudik lebaran ini akan klaster baru melonjaknya Covid-19.
Kegiatan mudik lebaran terlihat sejak H-7. Bandara, stasiun kereta api, pelabuhan penyeberangan, dan terminal bus antar antar provinsi mulai dipenuhi pemudik.
Sedangkan puncak mudik terjadi pada H-3. Volume kendaraan di seluruh ruas jalan tol di Jawa pun Sumatra meningkat drastis, sehingga terjadi kepadatan.
Pemerintah sebelumnya memprediksi jumlah pemudik mencapai 85 juta orang. 60 juta di antaranya menggunakan kendaraan pribadi. Kelelahan di jalan terobati setelah berkumpul dengan keluarga di kampung. "Karena PPKM dua kali lebaran tidak pulang kampung," kata Safitri, saat ditemui di rest area tol Cipali.
Moda transportasi untuk mendukung mudik lebaran seperti pesawat, kereta api penuh meski harganya cukup tinggi. Ribuan bus mudik gratis yang disediakan oleh BUMN, beberapa kementerian maupun oleh organisasi kemasyarakatan cukup membantu pemudik yang ingin berlebaran bersama keluarga.
Masjid Penuh Sesak
Masjid Istiqlal yang dua kali lebaran tidak menyelenggarakan salat Idul Fitri, kali ini penuh sesak hingga meluber ke halaman luar. Salat Idul Fitri di masjid negara ini yang dihadiri oleh Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, juga diikuti sekitar 300 ribu orang. Sedang Presiden RI salat Idul Fitri di halaman Gedung Agung Yogyakarta.
Salat Idul Fitri juga digelar di Internasional Stadium (JIS), dan ini menjadi momen bersejarah, karena untuk pertama kali stadion kelas dunia yang dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta dipergunakan untuk salat Idul Fitri. Selain diikuti oleh Gubernur DKI Jakarta dan diikuti sekitar 45 ribu jemaah.
Kemeriahan Salat Id juga terlihat di daerah hingga pelosok desa. Mereka menyambut hari kemenangan dengan mengumandangkan takbir, mengagungkan asma Allah. Usai salat Id dilanjutkan berkunjung ke orang tua dan sanak keluarga.
Meriahnya Sampai Kampung
Pengamatan Ngopibareng.id kemeriahan pada hari raya Idul Fitri kali ini menjadi sebuah eporia, luapan kegembiraan, setelah dua kali lebaran hilang. Kemeriahan lebaran ini sangat terasa di kampung-kampung.
Mereka berkeliling bersilaturahmi dengan sanak keluarga dan tetangga dari pintu ke pintu, dengan memakai baju baru, utamanya anak-anak. Momen ini dimanfaatkan untuk foto bersama dengan berbagai posisi. "Foto model spesial lebaran," celetuk Tata ketika Ngopibareng membidiknya.
Kemeriahan semacam ini nyaris tidak terlihat selama dua kali Lebaran. Bahkan waktu itu ada warga yang sengaja tidak mau menerima tamu, takut tertular Covid-19. Pintu rumahnya ditutup rapat, dipasang peringatan terbuat dari kertas: "Maaf tidak menerima tamu."
Pada Hari Raya Idul Fitri 1443, bertepatan dengan hari Senin 2 Mei 2022, tutup pintu dan peringatan semacam sudah tidak ada lagi. Mereka saling bersalaman sambil bermaaf-maafan.
Imbaun pemerintah agar tidak makan minum saat halalbihalal atau bertemu keluarga, tidak berlaku. Beberapa menu tradisi lebaran seperti ketupat, opor ayam, nasi kebuli, nasi kuning serta makan ringan mereka nikmati dengan suka cita.
Kemeriahan suasana Idul Fitri juga terasa di tempat wisata. Pantai Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia (TMII), Taman Marga Satwa Ragunan, Taman Safari, Puncak Bogor, penuh sesak pengunjung.
Destinasi Candi Borobudur, Candi Prambanan, Bromo, Bali, Jatim Park di Malang Jawa Timur, Wisata Bahari Lamongan dan Pantai Kenjeran, Kebun Binatang Surabaya juga menjadi tujuan wisata, di setiap Lebaran.
Pesan Kepala Negara
Presiden Joko Widodo mengingatkan kemeriahan Idul Fitri ini jangan sampai membuat lupa diri. Protokol Kesehatan hendaknya tetap dipatuhi.
"Saya ingatkan saat arus balik nanti sebaiknya jangan dilakukan secara bersamaan, untuk mencegah kepadatan kendaraan di jalan," pesan presiden.
Sedang Wapres KH Ma'ruf Amin berpesan kebaikan dan semangat ibadah dan sedekah di bulan Ramadan, hendaknya diteruskan, jangan hanya di bulan Ramadan.
"Peningkatan Amal ibadah yang kita lakukan selama bulan suci Ramadan hendaknya diteruskan, meski Ramadan telah meninggalkan kita," kata KH Ma'ruf Amin.
Advertisement