Semarak, Belanja Berbuka Puasa Sekitaran Alun-Alun Bojonegoro
Menunggu buka puasa di bulan Ramadan, dari dulu hingga kini menjadi sesuatu yang menarik. Di Kecamatan Kota Bojonegoro terdapat pusat tempat belanja untuk kebutuhan saat berbuka puasa yang riuh ketika sore menjelang azan Magrib.
Lokasinya berada di pusat kota. Yaitu seputaran Alun-Alun Kota Bojonegoro. Di beberapa jalan tak jauh dari kawasan bundar Alun-Alun itu, terdapat ratusan pedagang yang berjualan pelbagai macam makanan. Pedagang Kaki Lima (PK5) yang tergabung di Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Bojonegoro ini, tumpah ruah berjejar rapi di sejumlah jalan protocol di Kota Bojonegoro.
Seperti di Jalan Kartini, Jalan Imam Bonjol, yang berada di sebelah timur Alun-Alun Kota. Kemudian, di depan Masjid Jami’ Darussalam Jalan KH Hasyim Asy’ari, juga di Jalan Panglima Sudirman. Kemudian di sebelah barat Pasar Besar Bojonegoro, juga berjajar rapi penjual makanan untuk buka puasa. Ada juga lokasi PK5 ditempatkan di Jalan Jaksa Agung Suprapto dan juga di Taman Rajekwesi (bekas terminal lama Bojonegoro).
-Menu yang disajikan juga beragam. Mulai dari jajanan. Seperti serabi, leker, getuk, dan jajanan tradisional lainnya. Juga jus buah, minuman, susu telur madu dan jahe hingga pelbagai masakan tradisional lainnya. Tentu ada nasi pecel, sambelan lalapan ikan laut dan tawar khas Lamongan, sate Madura, sate kambing, hingga nasi krawu Gresik bahkan nasi Padang juga tersedia.
Pada sore menjelang berbuka, jalan-jalan di sekitaran Alun-Alun tak ubahnya mirip pasar kaget. Warga berdatangan untuk belanja kebutuhan berbuka puasa. Misalnya di Jalan Kartini, yang padat Ketika sore hari. Para PK5 ini pindahan dari beberapa tempat yang ada di sekitaran bundaran Alun-Alun. Lokasinya ditertibkan untuk jadi beberapa tempat, di antaranya di Jalan Kartini dan di Jalan Imam Bonjol.
Salah satu pemilik usaha susu telur madu jahe (STMJ) Amin, mengatakan, sebelum menempati lokasi di Jalan Kartini, sebelumnya berada di Jalan Diponegoro. Tapi setelah dilakukan pengaturan PK5 oleh Pemkab Bojonegoro, sejumlah pedagang dipindahkan.
“Salah satu lokasinya di Jalan Kartini. Jadi, lokasinya lebih mudah, karena berada di satu tempat,” ujarnya pada ngopibareng.id Minggu 17 Maret 2023. Dia menyebut, kepindahan lokasi dilakukan tiga tahun silam.
Hari, mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Surabaya asal Bojonegoro, mengaku, tiap pulang ke rumahnya, dirinya menyempatkan belanja makanan di kawasan Jalan Kartini. Di lokasi itu, terdapat jajanan tradisional, yaitu srabi yang buka tiap sore. “Saya penyuka kue srabi. Jadi kalau pulang ke Bojonegoro, ya saya sempatkan beli,” tegasnya.
Yang menarik, pusat jajanan di seputaran Jalan Kartini dan Imam Bonjol ini, buka dari sore hingga malam hari. Tak terkecuali pada bulan Ramadan ini, juga aktivitasnya tak berkurang, bahkan jadi ramai. Terutama pada sore menjelang bedug magrib, tanda berbuka puasa.
Sebagai para PK5 itu sebagian besar pemegang Kartu Pedagang Produktif (KKP) untuk penguatan UMKM. Dasarnya yaitu Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 54 Tahun 2018 tentang usaha mikro. Target awal ketika tahun 2019 sebanyak 200 orang dan tiap tahun jumlahnya terus bertambah.
Advertisement