Semanggi Kuliner Khas Surabaya, Terancam Pengadaan Bahan Baku
Jangan mengaku 'Arek Suroboyo' kalau tidak kenal, bahkan belum pernah mencicipi lezatnya pecel semanggi. "Panganan iki ojo sampek ilang, Rek" (makanan ini jangan sampai hilang atau punah).
Pesan itu disampaikan Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, ketika ia menikmati kuliner asal Benowo ini. Ia makan pecel semanggi saat bazar UMKM di Balai Kota Surabaya, dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke-731.
Pecel semanggi ini merupakan kuliner legendaris Surabaya, yang telah berusia lebih dari 75 tahun. Bahkan, ada yang menyebut pecel semanggi ini sudah dikenal sejak zaman Jepang. Hebatnya, makanan ini tak ada di daerah lain.
"Sampean keliling sak Indonesia gak bakal ketemu pecel semanggi koyok iki," ujar Eri Cahyadi.
Pecel Semanggi terbuat dari sayuran semanggi yang bentuknya mirip daun paku dan tidak terlalu panjang. Daun tersebut direbus dahulu kemudian diberi bumbu. Bumbu dari Pecel Semanggi ini berbeda dari bumbu pecel biasa. Bumbunya menggunakan campuran kacang tanah, gula merah dan petis atau kadang ada yang dicampurkan dengan ketela rambat.
Penyajiannnya bisa ditambah dengan tauge (kecambah), kangkung, dan kerupuk puli yang terbuat dari beras. Kerupuk ini bentuknya kotak dan ukurannya besar. Alas makan pecel semanggi ini menggunakan daun pisang yang dipincuk seperti kerucut. Dari dulu hingga sekarang daun pisang ini tidak pernah tergantikan oleh alas lain karena bisa jadi menghilangkan cita rasa segarnya daun pisang.
Murah Meriah
Selain rasanya yang enak, kuliner khas Surabaya ini harganya cukup terjangkau, antara Rp 10.000 sampai Rp 15.000 per porsi. Begitu tersoharnya semanggi di kala itu sampai mendorong seorang komponis S. Padimin menciptakan lagu keroncong berjudul Semanggi Suroboyo. Lagu itu diciptakan tahun 1950-an.
Karena itu, Walikota Surabaya berpesan, makanan khas Surabaya seperti semanggi, lontong balap, rujak cingur, supaya dilestarikan jangan sampai hilang. "Kalau Pemkot Surabaya hajatan, jangan lupa menampilkan makanan khas Surabaya tersebut, supaya tidak hilang dan tetap disukai kalangan milenial," ujar Eri Cahyadi.
Ladang Tanam Semanggi semakin Sempit
Pernyataan Walikota Surabaya ini melegakan beberapa pedagang semanggi. Salah satunya adalah Bu Ani, warga Kendung RT 06/RW 03 Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya Barat.
Saat dihubungi Ngopibareng.id, pedagang semanggi bernama lengkap Tri Retno Nia Ani ini mengatakan, nasib penjual semanggi tidak semoncer dulu. Selain harus bersaing dengan makanan masa kini, ladang untuk menanam semanggi semakin sempit.
Penduduk kampung Kendung Sememi sebelumnya memanfaatkan lahan di sekitar rumah untuk menanam semanggi sebagai bahan bakunya. Sekarang yang tumbuh di lahan itu bukan semanggi lagi, melainkan bangunan rumah dan pabrik.
kondisi ini berdampak pada nasib pedagang semanggi di kawasan Kendung. Sebab, mereka harus membeli bahan baku dengan harga tinggi. Desa Kendung, Kelurahan Semimi, Kecamatan Benowo, merupakan daerah yang menjadi cikal bakal Semanggi Surabaya.
"Dulu setiap pagi pedagang semanggi keluar bareng dari Desa Kendung seperti laron. Tapi pemandangan seperti itu sekarang sudah berkurang," kenang Ani.
Berkurangnya pedagang makanan tradisional Surabaya tersebut, menurut Ani bukan karena pembelinya sepi, tapi sulitnya mendapatkan bahan baku berupa daun semanggi. oleh karenanya, Ani yang berdagang semanggi selama 17 tahun itu mengapresiasi kepedulian Walikota Surabaya terhadap makanan tradisional khas Surabaya, supaya tetap eksis.
"Kami sering diundang Pak Wali kalau ada acara," ujar Ani.
Bahkan ketika seorang anggota DPR RI asal Surabaya punya hajat menikahkan anaknya, hidangan untuk tamu masakan khas Surabaya, termasuk semanggi.
Penjual semanggi Surabaya mudah sekali ditemui, dengan ciri khas jarit dan selendang untuk memanggul keranjang semangginya. Sajian semanggi dengan pincuk daun pisang semakin menambah cita rasa nusantara.
Pada perkembangannya ada beberapa pedagang semanggi yang beralih ke sepeda daripada digendong. Karena bisa hemat tenaga dan jangkauannya lebih jauh.
Kuliner khas Surabaya ini tentunya harus dicoba bila berkesempatan berkunjung ke Kota Pahlawan, sambil mendengarkan lagu Semanggi Suroboyo.
Semanggi suroboyo
lontong balap wonokromo
di makan enak sekali
sayur semanggi krupuk puli
bung... mari
Harganya sangat murah
Sayur semanggi Suroboyo
Didukung serta dijual
Masuk kampung keluar kampung
Bung... beli
Sedap benar bumbunya
Dan enak rasanya
Kangkung turi kukulan dicampurnya
Dan jangan lupa tempenya....