Semangat Pelajar Pasuruan di Sekolah PTM Hari Pertama
Tidak biasanya Zahra murid kelas 1 SDN Bukir, Kota Pasuruan, bangun lebih pagi dari biasanya. Pukul 05.00 anak tersebut sudah bangun dan mandi. Dia kemudian menyiapkan buku-buku pelajaran ke dalam tasnya. Seragam sekolah, tas, dan sepatu juga disiapkan malam harinya. Begitu cerita Luthfiah si ibu yang mengisahkan semangat anaknya kembali ke sekolah.
90 Persen Walimurid Ingin PTM
Ya, hari ini Rabu 1 September 2021, Pemerintah Kota Pasuruan membolehkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM) kembali dilaksanakan. Mengingat saat ini Kota Pasuruan menerapkan PPKM Level 2. Suka cita hari pertama masuk sekolah menjadi cerita banyak walimurid di Kota Pasuruan hari ini.
"Begitu tahu hari ini sekolah kembali masuk, anak saya semangat sekali. Bangun pagi sudah rapi pakai seragam," ujar Luthfiah.
Sari, seorang wali murid SDN Kebonagung Kota Pasuruan, mengatakan, dirinya bersama hampir seluruh wali murid lainnya sudah pernah menandatangani surat persetujuan agar pembelajaran tatap muka kembali digelar. Alasannya, pembelajaran daring (online) dinilai tidak efektif untuk waktu anakya. Apalagi banyak bab-bab pelajaran yang tidak semua orangtua paham.
"Mending masuk saja sekolahnya. Sudah terlalu lama liburnya. Anaknya jenuh, ibunya lebih parah jenuhnya. Tidak semua bab pelajaran saya paham karena kurikulumnya saja beda dengan zaman saya sekolah dulu," ungkap warga Kelurahan Purworejo itu.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan memang sudah jauh hari mengirimkan formulir persetujuan orangtua jika PTMT dilaksanakan kembali. 95 persen walimurid menyetujui PTMT kembali digelar. Oleh karena itu, Dinas P dan K setempat pun menggenjot vaksinasi bagi tenaga pendidik untuk menyiapkan PTMT.
Kata Pemkot Pasuruan
Kepala Dinas P dan K Kota Pasuruan Mualif Arif mengatakan, sebelum PTMT kembali dilaksanakan, pihaknya memastikan beberapa persiapan. Seperti vaksinasi tenaga pendidik baik sekolah negeri dan swasta. Kemudian mengecek kondisi bangunan SDN dan SMPN di Kota Pasuruan.
"Beberapa sekolah seperti SDN Bangilan dan SDN Panggungrejo memang dalam proses renovasi. Tapi, tidak mengganggu pembelajaran karena kuota 33 persen diberlakukan," ujar Ayik.
Menurut Ayik banyaknya walimurid yang menyetujui blangko kembalinya pembelajaran tatap muka menunjukkan bahwa tidak hanya siswa saja yang kangen dengan sekolah. Melainkan semua pihak termasuk orangtua." Lebih dari 90 persen blangko atau surat persetujuan yang kami sebar dibubuhi persetujuan orangtua bahwa PTMT bisa dilaksanakan kembali," terang Ayik.
Rasa kangen pada anak didik dan suasana pembelajaran di sekolah juga diungkapkan Asiyah, Kepala SDN Pekuncen Kota Pasuruan. Asiyah mengatakan, rasa kangen pada anak-anak didiknya tidak bisa disampaikan dalam kalimat.
Dia sangat paham bahwa anak-anak didiknya juga kangen kembali sekolah. "Kami tenaga pendidik berharap semua perlahan-lahan kembali normal seperti dulu. Kami kangen dengan anak-anak, kangen melihat mereka berlarian di sekolah saat jam istirahat," ujarnya.