Semangat Even Daerah Harus Indonesia Incorporated
Jember: Kementerian Pariwisata mendorong setiap even yang berkembang di daerah berwawasan global. Semangatnya harus Indonesia incorporated. Bangsa Indonesia harus bersatu, mensinergikan kekuatan dan memperkuat semua lini untuk bersaing di level global.
Terkait dengan itu, kementerian yang dipimpin Menteri Pariwisata Arief Yahya ini ikut mempersiapkan berbagai even daerah yang potensial untuk mengglobal. Misalnya, untuk menyongsong Jember Fashion Carnaval (JFC) 2017, 9-13 Agustus mendatang, digelar juga seminar di kota yang sama.
15 Perwakilan Dinas Pariwisata dari masing-masing daerah berkumpul di Hotel Aston Jember sejak Kamis (2/3). Mereka membahas strategi mengglobalkan even-even daerah. Pertemuan itu juga diikuti Asosiasi Karnaval Indonesia (Akari), pelaku usaha industri pariwisata, Presiden JFC Dynand Fariz dan Anggota DPR-RI Komisi X, Anang Hermansyah.
“Semangatnya harus Indonesia Incorporated. Bangsa Indonesia harus bersatu, mensinergikan kekuatan, memperkuat semua lini. Begitupun di Jember Fashion Carnaval, jika ingin bersaing di level global harus menyatukan langkah menuju satu cita-cita,” terang Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti.
Ia menyebutkan, pihaknya akan menggarap JFC 2017 nanti, dengan kemasan standar tingkat dunia. Tidak lagi terkotak-kotak oleh birokrasi yang sempit, dan membelit kepentingan yang lebih jauh.
"Standarnya harus global dan semua sektor harus bersinergi dengan baik. Jika dipetakan, daya tarik industri pariwisata Tanah Air bersumber pada 60% persen budaya, 35% nature, dan 5% MICE (meetings, incentives, conferences, and exhibitions). Dan festival ini secara tidak langsung juga bisa membangkitkan gairah MICE,” ucap wanita berkerudung itu.
Caranya? Kebijakan pemasaran pariwisata nasional akan dibuat mengerucut pada Digital tourism (E-tourism), homestay (Rumah Wisata), Ailines, Branding, Top 10 Originasi, Top-3 Destinasi utama (15 Destination branding), Pengembangan 10 destinasi Prioritas, Sertifikasi kompetensi SDM dan gerakan sadar wisata.
“Jika dihubungkan dengan Airlines, Jember sudah sukses menjadi bandara Perantara. Dari hotel baru ada 35 yang ada datanya pada saya,’’ tambahnya.
Selanjutnya, lanjut dia, Jember perlu mengembangkan destinasi-destinasi lainnya. Masyarakat dunia memang telah mengenal JFC. Sehingga setiap Agustus ramai. Namun setelah itu sepi lagi. Jadi JFC perlu menyiasati untuk menjual paket-paket wisata lainnya.
Menpar Arief Yahya menyambut baik persiapan yang dilakukan tim pemasaran pariwisata nusantara Kemenpar. Baginya, hal itu perlu dilakukan lantaran cultural value kita itu selalu ngetop di dunia. Baik cultural maupun natural, Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia selalu top 20.
"Kreasi kostum karnaval Indonesia memang bagus-bagus. Indonesia itu gudangnya. DariJember Carnaval, Banyuwangi Ethnob Carnaval, maupun Malang Carnival, nama-namanya sudah mendunia. Jadi persiapannya harus sungguh-sungguh," ucap Menpar Arief Yahya.
Tiap perhelatan JFC keseruan dan kemolekannya selalu menyedot perhatian wisatawan asing. Bahkan para kontestan dengan wajah ceria dan penuh kreasi yang mejeng di catwalk jalanan kerap menjadi daya tarik media asing untuk meliput.
Di 2014 saja, ada 3.073 media dan fotografer dalam dan luar negeri mendaftar untuk hadir dari seluruh dunia untuk meliput Jember Fashion Carnaval. "Yang pasti atmosfir festival ini tak kalah dengan Rio Carnival, Rio de Janeiro, Brazil dan Oktoberfest, di Munchen, Jerman,” pungkas Menteri asal Banyuwangi itu. (hrs/*)