Semangat Cari Rezeki, Memperkuat Dakwah demi Keteduhan Beribadah
Semangat untuk mencari rezeki dengan jalan bekerja sangat dianjurkan dalam Islam. Asalkan, segala aktivitas tidak semata-mata diutamakan untuk meraih kepentingan dunia. Melainkan, untuk keutamaan kepentingan akhirat.
Dalam Kitab Bidayatul Hidayah, Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali telah menggariskan jalan yang benar sesuai ajaran Islam, dalam mencari rezeki dan menggunakannya untuk kebaikan bersama.
Imam Al-Ghazali menyarankan kepada orang-orang yang tidak memiliki waktu panjang untuk menuntut ilmu (seperti para santri di pesantren) dan tidak memiliki waktu yang luang untuk berlama-lama melakukan wirid dan ibadah-ibadah sunah, maka hendaknya untuk mengisi harinya dengan bersungguh-sungguh bekerja yang hasilnya selain digunakan untuk menafkahi diri dan keluarga juga untuk kemaslahatan umat.
Misalnya seorang mukmin bekerja dan mendapat upah lalu lewat upah itu setelah mencukupi kebutuhan nafkah diri dan keluarga juga digunakan untuk membantu sesama Muslim yang mengalami kesulitan atau musibah , maka hal tersebut juga menjadi amal yang tak kalah banyak pahalanya dari mengerjakan ibadah sunah lainnya.
Atau misalnya rezeki yang diperolehnya digunakan juga untuk membantu perjuangan dakwah para ulama. Seperi ahli fiqih, para mursyid-mursyid tarekat dalam membimbing umat menuju jalan Allah ta'ala. Seperti menyediakan kendaraan untuk berdakwah atau lainnya.
Atau rezeki yang diperoleh dari bekerja itu digunakan juga untuk memberi makan fakir miskin, untuk menjenguk yang sakit dan juga bertakziyah, maka hal itu semua termasuk perbuatan yang utama yang tak kalah utamanya dari mengerjakan ibadah sunah.
Utamakan Beribadah
Bahkan di dalamnya terdapat dua keutamaan sekaligus yakni Keutamaan beribadah dan keutamaan memberi kasih sayang kepada sesama Muslim.
أن تشتغل بما توصل به خيرا إلي المسلمين ، وتدخل منه سرورا على قلوب المؤمنين ، أو تيسر به الأعمال الصالحة للصالحين ، كخدمة الفقهاء والصوفية المحققين وأهل الدين والتردد في أشغالهم ، والسعي في إطعام الفقراء والمساكين ، والتردد على المرضى بالعيادة ، وعلى الجنائز بالتشييع، فكل ذلك أفضل من النوافل ، فإن هذه عبادات ، وفيها رفق بالمسلمين.
Hendaknya menyibukan diri dengan pekerjaan yang dapat mendatangkan kebaikan untuk orang-orang Islam. Dan mendatangkan dari pada hasil pekerjaan itu sukacita di hatinya orang-orang mukmin atau dengan hasil pekerjaan itu mempermudah amal-amal perjuangan orang-orang saleh seperti digunakan untuk berkhidmat kepada para fuqoha, dan para ahli tasawuf dan para ahli agama dan mengulangi dalam menyibukan diri membantu mereka semua. Dan juga dengan hasil pekerjaan itu digunakan untuk memberi makan orang fakir dan miskin dan senantiasa menjenguk orang-orang yang sakit serta bertakziyah dan menggiring jenazah ke pemakaman. Maka itu semua merupakan lebih utama dari ibadah-ibadah sunah karena ini terdapat ibadah dan di dalamnya juga terdapat bentuk kasih sayang pada sesama Muslim.
(Lihat kitab Bidayatul Hidayah halaman 112 cetakan Darul Minhaj Lebanon Beirut).
Demikian semoga bermanfaat. Wallahu a'lam bisshawab.
Dzikir Harian yang Dianjurkan
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Sayyidul Istighfar
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ إِلٰهَ إِِلآّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذنْبِي، فَاغْفِرْلِيْ ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أَنْتَ
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yg bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Shalawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya. Amiin.
Advertisement