Semangat Beramal-Mengabdi, Rujukan Risalah Akhlak Muhammadiyah
Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Mohamad Mas’udi mengungkapkan, konsep tentang perbuatan baik tersebut merujuk kepada semangat beramal dan mengabdi sehingga risalah ini mengikuti tradisi tasawuf akhlaqi.
Mohamad Mas’udi mengungkapkan hal itu, saat membacakan Hasil Munas Tarjih Muhammadiyah ke-31 mengatakan bahwa risalah ini meninjau konsep akhlak secara filosofis yang ditautkan dengan dasar tekstual-normatif dalam Al-Quran dan Hadis.
Risalah Akhlak Islam Filosofis, menurutnya, disusun sebagai upaya pengarusutamaan akhlak dalam kehidupan beragama.
“Hal ini dirasa sangat penting karena pengetahuan tentang perbuatan baik dan pengejawantahan perbuatan baik di dalam kehidupan membutuhkan orientasi yang jelas,” tegas Mohamad Mas’udi dalam penutupan Munas Tarjih ke-31 pada Minggu 20 Desember 2020.
Dengan orientasi yang jelas itu, lanjut Mohamad Mas’udi maka muncul kesadaran yang akan melahirkan pebuatan baik (ihsan) dalam berbagai level kehidupan manusia. Dimulai dari peran sebagai individu, hamba Allah, anggota keluarga, anggota kelompok/komunitas, anggota masyarakat, warga negara, dan warga dunia.
Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah turut merekomendasikan kepada Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk menggunakan buku ini sebagai rujukan dalam matakuliah Keislaman, utamanya materi akhlak.
Advertisement