Semakin di Depan, SRAM Memiliki Paten Voice dan Finger Command
SRAM sebagai produsen grupset selalu terdepan dalam hal teknologi. Beberapa tahun lalu, produsen asal Amerika Serikat ini sebagai pelopor grupset nirkabel. Dengan kode eTap AXS-nya.
Nah, sebetulnya mereka memiliki senjata inovasi baru. Shifting dengan jari tangan (finger command)! Mereka menamakannya wearable wireless shifters.
Jadi hanya dengan mengetukkan antar jari maka terjadi perpindahan gigi. Mereka menggunakan teknologi sensor yang bernama pressure sensitive resistors.
Sensor ini dipasang di ujung jari sarung tangan. Ada tiga jari yang diberi sensor. Yaitu jempol, jari telunjuk, dan jari tengah.
Secara teori, SRAM akan menempelkan sensor “otak”. Lantas dengan mengetukkan dua jari, jempol dan telunjuk misalnya, akan mengirim sinyal ke “otak”. Lalu menggerakkan rear derailleur berpindah jadi gigi berat. Dan sebaliknya, mengetukkan jari jempol dan jari tengah akan membuat perpindahan gigi jari lebih ringan.
Dengan teknologi ini membuat cyclist bisa mengubah posisi gigi tanpa harus tergantung posisi tangan. Perpindahan gigi jari lebih cepat dan akurat.
Selain itu, buat pecinta sepeda ringan (weight weenies), dengan adanya teknologi ini bisa mengurangi bobot shifter yang biasanya dipasang di handlebar. Hasilnya, bobot sepeda jadi lebih ringan beberapa gram.
SRAM juga sudah memikirkan akan menggunakan teknologi ini untuk mengoperasikan dropper seatpost atau menyetel sokbreker.
Lebih advans lagi, SRAM sedang memikirkan menggunakan sistem suara (voice command) untuk melakukan perpindahan gigi. Jadi ada sensor suara yang dipasang di helm.
Sensor ini menangkap suara dan memerintahkan sensor yang ada di rear derailleur atau front derailleur untuk bergerak. Bahkan bisa juga untuk mengatur suspensi dan dropper seatpost.
Metode ini jauh lebih aman karena cyclist tidak perlu menggerakkan tangan untuk melakukan perpindahan setingan. Jadi tangan bisa fokus mengendalikan sepeda. Terutama di sepeda gunung yang medannya tidak mulus.
Advertisement