Seluruh Sekolah di Banyuwangi sudah Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Mulai pekan ini, seluruh sekolah di Banyuwangi telah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Sekolah-sekolah tersebut menggelar PTM secara terbatas. Penyelenggaraan PTM ini dipadukan dengan pembelajaran jarak jauh.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar melihat langsung pelaksanaan PTM, Kamis, 4 Maret 2024. Tujuannya, untuk memastikan pelaksanaan PTM berjalan sesuai aturan. Pengecekan ini di awali dengan apel peresmian penegak disiplin protokol kesehatan Covid-19. Apel diikuti tenaga pendidikan, tenaga kesehatan, serta para relawan.
"Saya berharap teman-teman satgas ini bekerja secara mobile. Aktif saling mengingatkan agar tidak lalai menjaga disiplin prokes. Jangan sungkan-sungkan negur, ingatkan selalu karena ini demi kebaikan kita semua,” ujarnya.
Ada beberapa sekolah yang dikunjungi Bupati Ipuk. Seperti SDN 4 Penganjuran, SD Muhammadiyah 1 Banyuwangi, SD Al Khairiyah, dan SD AL Irsyad. Ipuk juga sempat berdialog dengan siswa dan wali murid yang menjemput siswa.
Ipuk memotivasi siswa dan wali murid akan pentingnya hidup sehat. Ipuk mwnywbut semua sekolah telah melaksanakan PTM dengan baik. Murid wajib bermasker, tempat cuci tangan tersedia banyak di setiap sudut, kapasitas kelas juga sesuai ketentuan.
"Sekolah wajib menjaga ini, agar semua tetap sehat, interaksi sosial juga berjalan seperti yang selama ini dirindukan kita semua,” ujarnya.
Ipuk berharap, setelah SD dan SMP, murid-murid TK juga bisa segera menggelar PTM. Pemkab Banyuwangi, kata Dia, saat ini terus melakukan berbagai langkah penanganan untuk terus menekan penyebaran Covid-19.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, mengatakan, saat ini semua sekolah SD dan SMP telah menggelar PTM secara terbatas. Pelaksanaan PTM di Banyuwangi sendiri dilakukan secara bertahap. Pada tahap awal yang diijinkan sebanyak 121 sekolah pada Januari 2021 lalu.
“Pekan ini kita memasuki tahap ke-4, dan semua sekolah di Banyuwangi telah lolos uji untuk bisa menyelenggarakan PTM. Meski begitu, kami tetap mewajibkan maksimal kuota perkelas adalah 30 persen, untuk menghindarkan potensi terjadinya penularan covid-19,” terangnya.
Dinas Pendidikan, menurutnya, selama sebulan ke depan akan terus memantau dan melakukan evaluasi penyelenggaraan PTM yang telah berjalan. Bila satu bulan tidak ditemukan kasus, Dinas Pendidikan akan mengijinkan siswa SD kelas 1 hingga kelas 3 untuk bisa mengikuti PTM.
"Selama ini yang kita ijinkan untuk ikut tatap muka hanya kelas 4 hingga kelas 6,” jelasnya.
Advertisement