Selesaikan Rapha Festive500 Rute Watopia 30 Kali dalam 13 Jam
Dalam aplikasi Strava yang khusus merekam kegiatan olahraga sepeda, renang, dan lari itu banyak tantangan yang bisa diselesaikan. Dan sudah sebelas tahun terakhir ini bekerjasama dengan Rapha. Produsen apparel cycling high end asal Inggris itu.
Mereka membuat Rapha Festive500. Yaitu, gowes sejauh 500 km dalam satu minggu mulai 24 hingga 31 Desember 2020. Jadi gowesnya bisa dicicil per hari. Sudah lima tahun terakhir ini Haji Adil, cyclist asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan berhasil mengumpulkan roundel. Semacam badge resmi dari Rapha kepada cyclist yang berhasil menyelesaikan tantangan ini.
“Saya bangga bisa dapatkan roundel itu. Tapi tujuan saya ikut challenge Rapha Festive500 ini adalah untuk menguji kemampuan diri sendiri. Yaitu bagaimana progres latihan saya selama setahun ini. Biasanya saya selesaikan 500 km dengan gowes outdoor seputaran Kalimantan Selatan bahkan hingga Kalimantan Tengah,” tuturnya bangga.
Nah, karena tahun 2020 ini tahun pandemi covid19, maka Rapha memperbolehkan cyclist menyelesaikan tantangan Rapha Festive500 menggunakan indoor trainer. “Asal data gowesnya tetap di-upload ke Strava,” tutur anggota komunitas gowes Tabalong Roadbike ini.
Akhirnya Adil memasang Pinarello Dogma F10-nya ke atas indoor trainer Wahoo Kickr. Disambungkan dengan aplikasi Zwift. “Saya paling cocok dengan aplikasi ini karena bisa bareng teman-teman. Juga rutenya variatif,” tukasnya.
Adil punya rencana gila. Dia selesaikan 500 km dalam 13 jam di atas indoor trainer! Dan dia buktikan itu tanggal 24 Desember. “Dimulai pukul satu pagi tanggal 24 Desember lalu selesai jam dua siang,” bangganya.
Pria yang sudah pengalaman gowes selama 8 tahun ini memilih rute Watopia Tempus Fugit di aplikasi Zwift. Karena rute ini paling flat jadi relatif mudah.
Demi mencapai 500 km, Adil mengitari rute yang sama itu sebanyak 30 kali. Adil tidak merasakan berat karena sudah sering menaklukkan tantangan endurance jarak 100-200 km yang diadakan Zwift.
“Selain itu saya sering melakukan ride di Zwift lebih dari tiga jam selama dua bulan terakhir ini,” tutur suami dari Fitriani ini. Namun dirinya mengaku bahwa melawan jam biologis tidur itu paling berat.
Adil terbantu juga dengan adanya bot pacer yang disediakan aplikasi Zwift itu. cyclist kelahiran 23 Juni 1981 ini memilih pacer cadence dengan average 2,5 – 3,1 watt/kg. “Jika dikonversi ke speed sekitar 40 kmh,” ujarnya.
Dibantu dengan minuman isotonik, kurma, dan pisang, Adil bisa menyelesaikan tantangan Rapha Festive500 ini dengan sukses tanpa kendala. “Dua tantangan saya selesaikan dalam sekali jalan. Tantangan 500 km dari Rapha. Dan tantangan diri sendiri yaitu selesaikan dalam 13 jam,” bangganya.
Adil mengaku ini adalah the longest ride dirinya yang tercatat di Strava. Adil relatif jarang istirahat saat menuntaskan ini. Berhenti hanya saat sholat subuh, makan pagi, dan break satu kali di jam sembilan pagi. Selebihnya dia terus gowes.
Yang membanggakan, hingga berita ini diturunkan Sabtu, 26 Desember, Adil adalah cyclist Indonesia pertama yang menuntaskan Rapha Festive500 di atas indoor trainer!
Untuk itu, Adil berhak mendapatkan rounder Rapha Festive500. ”Sayangnya tahun ini roundel-nya pun virtual jadi tidak dikirim real seperti biasanya. Tapi saya tetap puas dan bangga akan pencapaian diri saya. Saya sudah siap untuk gowes lebih berkualitas di tahun depan,” tutup ayah dari Nanda Amjaduwidji.