Selesaikan Permasalahan Lingkungan, ITS Jalin Kerja Sama dengan NTUST Taiwan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali menjalin program kerja sama internasional. Misalnya saja dalam bidang teknologi, ITS bekerja sama dengan National Taiwan University of Science and Technology (NTUST), Taiwan untuk program Engineers in Action (EiA) 2018.
Bertempat di Ruang Sidang Utama Gedung Rektorat ITS, kegiatan ini resmi dibuka oleh Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana pada Senin, 30 Juli 2018. Kegiatan yang akan berlangsung hingha 18 Agustus 2018 ini diikuti 15 mahasiswa NTUST dan 19 mahasiswa ITS.
Dalam sambutannya, Dekan NTUST, Prof Jhy Chern Liu mengungkapkan jika kegiatan ini memberi banyak manfaat dalam peranan kedua perguruan tinggi sebagai kampus teknologi. "Kolaborasi antara ITS dan NTUST ini kami harapkan akan semakin terjalin kuat," ungkapnya.
Senada dengan Prof Jhy, Prof Joni juga mengatakan bahwa melalui kegiatan ini para peserta akan diajak untuk meningkatkan kepedulian terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar.
"Bukan memberikan hal yang besar tetapi yang lebih penting adalah memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat, itulah yang ingin ditanamkan dalam EiA 2018 ini," ujarnya.
Mengenai EiA 2018 ini, Direktur Hubungan Internasional ITS, Dr Maria Anityasari menjelaskan bahwa program ini mengangkat topik Community Development dengan metode Project based Learning (PbL).
Dimana para peserta dihadapkan pada permasalahan nyata yang harus mereka observasi, diskusikan dan menemukan solusi. "Sebagai engineer kita harus menjadi bagian dari solusi," jelas Maria.
Maria juga menambahkan, permasalahan yang akan dihadapi di antaranya mengenai sistem drainase, penyediaan air minum, dan permasalahan septic tank yang terjadi di wilayah Lebak Rejo, Surabaya. "Nantinya setiap kelompok juga akan dibantu oleh dosen ITS sebagai fasilitator yang akan siap membantu dan membimbing," tambahnya.
Dengan adanya program ini, Maria berharap para peserta dapat memperoleh pengalaman dan pemahaman dalam melihat serta menangani permasalahan yang terjadi di masyarakat.
"Tak hanya fokus menangani masalah, namun masing-masing peserta juga dapat merasa senang dengan berbagai kegiatannya dan terjalin hubungan pertemanan yang baik," harapnya. (amm)