Seleksi Masuk PTN Diubah, Ini Tranformasi yang Unair Lakukan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ristek (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meluncurkan Merdeka Belajar Episode ke-22. Hal ini terkait Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Dalam transformasi ini ada beberapa aturan baru yang diterapkan.
Aturan tersebut ialah SNMPTN diubah menjadi seleksi nasional berdasarkan prestasi, kemudian SBMPTN diubah seleksi nasional berdasarkan tes, dan ketiga seleksi secara mandiri dilakukan oleh PTN.
Hal ini mendapatkan sorotan dari Rektor Universitas Airlangga Surabaya (Unair), Prof Mohamad Nasih. Penilaian jalur prestasi menjadi sedikit berbeda pada seleksi masuk PTN tahun 2023. Jalur prestasi minimal 50 persen memakai nilai rata-rata rapor. Kemudian maksimal 50 persen memakai skor prestasi.
"Artinya, jalur prestasi itu adalah transformasi dari SNMPTN dari tahun-tahun sebelumnya dan sudah banyak kita lakukan bersama," ujar Prof Nasih, Jumat, 9 September 2022.
Ia menyoroti, mengenai kebijakan lintas program studi, di mana pilihan program studi tidak berdasarkan jurusan IPA Sains dan Teknologi (Saintek) dan IPS Sosial dan Humaniora (Soshum).
"Kalau lintas prodi bisa saja tapi kemungkinannya kecil. Kami tetap menghargai apa dipelajari selama tiga tahun di SLTA," ujar Prof Nasih.
Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini menyarankan, pemilihan program studi atau jurusan saat kuliah sebaiknya harus linier dengan apa yang dipelajari di bangku SMA.
Lanjutnya, nilai rapot yang relevan akan menjadi pertimbangan rektor saat melakukan proses pendaftaran. "Lintas prodi ada kemungkinan tapi kecil. Karena ada pertimbangan dan seleksi tertentu," terang Prof Nasih.
"Misalnya mau ambil farmasi kami akan melihat bagaimana nilai mereka untuk materi atau mata pelajaran biologi dan kimia waktu di SLTA, nilai itu akan menjadi pertimbangan apakah diterima atau tidak," imbuhnya.
Tranformasi SBMPTN juga dilakukan, pada tahun 2023 nanti tidak ada lagi Tes Mata Pelajaran tapi hanya tes skolastik yang mengukur potensi kognitif dengan beberapa tambahan kemampuan dasar tertentu seperti, numberic, matematika, literasi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Selanjutnya untuk seleksi Mandiri, terang Prof Nasih, Unair akan menyesuaikan materi tes dengan minat dan prodi yang dipilih. Nantinya soal tes akan beragam karena menyesuaikan peminataan.
"Kami tidak akan tes 'gebyak uyah' jadi misalnya ambil farmasi tapi dites fisika rasanya tidak. Kalau ambilnya farmasi tentu kami akan mengembangkan materi tes biologi dan kimianya saja yang harus dikerjakan peserta yang ambil farmasi," pungkasnya.
Advertisement