Selebriti Hollywood Murka dengan Aksi Anarkis Pendukung Trump
Kerusuhan di gedung parlemen atau Capitol Hill, Washington DC, tak terelakkan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus menyebut Pilpres, yang berakhir dengan kemenangan Joe Biden, sebagai bentuk kecurangan. Padahal, media The Washington Post malah mengunggah bukti upaya pencarian tambahan suara yang diminta Trump kepada pejabat Negara Bagian Georgia. Selain itu, penasihat Gedung Putih mengungkap, Wakil Presiden Mike Pence telah ditekan Donald Trump untuk menghalangi kemenangan Joe Biden.
Ketika otoritas berwenang setempat tengah menggelar finalisasi hasil penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 3 November 2020 mengesahkan kemenangan Joe Biden. Massa pendukung Donald Trump tetap tak menerima keputusan tersebut. Mereka yang semula mendengarkan pidato Donald Trump di Gedung Putih, pada Rabu 6 Januari 2021 waktu setempat atau Kamis pagi waktu Indonesia, tiba-tiba bergerak ke gedung parlemen hingga terlibat bentrok dengan aparat keamanan setempat.
Massa pun berbuat anarkis dengan melakukan aksi pembakaran hingga melempari kaca gedung. Sejumlah pejabat parlemen terpaksa diungsikan ke tempat yang aman guna menghindari amuk massa. Dalam bentrokan ini sejumlah petugas keamanan mengalami luka ringat hingga berat. Sedangkan massa pendukung Donald Trump dilaporkan tewas sebanyak empat orang. Korban pertama berjenis kelamin perempuan. Dikutip dari AFP, wanita itu bernama Ashli Babbit dan telah pensiun dari Angkatan Udara selama 14 tahun. Ia disebut sangat mendukung Donald Trump. Sedangkan tiga korban lainnya belum dirilis identitasnya.
Kerusuhan ini tidak hanya menjadi bulan-bulanan masyarakat awam tetapi juga selebriti Hollywood. Tak sedikit yang mengecam aksi tersebut karena sampai menyebabkan beberapa petugas keamanan dilarikan ke rumah sakit atau seorang wanita warga sipil ditembak mati oleh polisi.
Pembawa acara The View, Meghan McCain menilai aksi ini sebagai bentuk terorisme domestik. "Ini terorisme domestik. Berhenti menyebutnya aksi protes," tegas McCain, dikutip dari USA Today.
Rapper kenamaan dunia, Cardi B turut menyuarakan emosi serupa. "Ironi yang terjadi sangat lucu. Bukankah Musim Panas kemarin orang-orang menuntut keadilan dan sekarang (malah seperti ini)?" ungkapnya.
Cardi B pun mendesak agar para penggemarnya tetap di rumah. "Ini bukan urusan kita. Tetap di rumah, aman walau tetap berbahaya!" serunya.
Bahkan sejumlah selebriti terang-terangan mengarahkan emosi mereka kepada Donald Trump. Seperti artis Alyssa Milano yang menganalogikan kerusuhan sebagai upaya untuk "menjaga publisitas" seorang bintang realitas televisi, merujuk pada Donald Trump yang memproduksi serial The Apprentice.
"'Pria' yang putus asa dan domba-dombanya yang menggelikan. Sangat memalukan," kritik aktris Issa Rae. "Saya sampai tidak bisa berkata apa-apa," timpal pemeran Captain America, Chris Evans.
Solois Pink turut murka atas krisis yang terjadi. "Sebagai warga Amerika Serikat, anak dari dua veteran, dan saudara se-Tanah Air, aku sangat malu atas apa yang terjadi di Washington. Kemunafikan, sangat memalukan. Domba yang munafik dan tidak patriotis yang mendukung ide berbahaya demi imbalan besar (drinking poison Kool aid). Ini hari yang menyedihkan untuk Amerika," tegas pelantun Just Give Me a Reason tersebut.
Mantan Presiden AS Barack Obama menyebut kerusuhan massa dipicu oleh kebohongan Donald Trump. "Sejarah akan mengingat kekerasan yang terjadi di Capitol hari ini dipicu presiden yang menjabat saat ini yang terus berbohong tentang hasil pemilihan yang sah, sebagai momen yang sangat tidak menghormati dan memalukan bagi bangsa kita," tandasnya.