Selebgram Kesehatan Dokter Helmiyadi Meninggal karena Sakit
Kabar duka menyelimuti dunia kesehatan. Dokter spesialis tulang, Helmiyadi Kuswardhana, meninggal dunia di usia 41 tahun. Ia mengembuskan napas terakhir karena sakit, Rabu 10 Juli 2024 malam.
Sosok dokter Helmiyadi juga dikenal sebagai selebgram edukasi tentang kesehatan yang di balut dengan humor. Dokter Helmiyadi meninggalkan seorang istri, Ulfahardiati Bahar, yang berprofesi sebagai dokter gigi, serta tiga anak, terdiri dari dua putra dan satu putri.
Kabar kematian dokter Helmiyadi diumumkan kepada publik oleh RSUD Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), melalui akun Instagram @rsud_majene.
"Keluarga Besar RSUD Kab. Majene turut berduka cita atas wafatnya: dr. Helmiyadi Kuswardhana, M.Kes.Sp.OT.FICS.,AIFO-K. Semoga Allah menerima amal ibadahnya, diberikan tempat terbaik di sisi Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," demikian unggahan foto ucapan belasungkawa.
Unggahan Humor Terakhir Dokter Helmiyadi
Akun Instagram dokter Helmiyadi @dr.helmiyadi_hk memiliki 490.000 pengikut. Beberapa jam sebelum meninggal, dokter Helmiyadi sempat mengunggah video yang menghibur, yaitu tips foto seperti supermodel.
Dalam video tersebut, dokter Helmiyadi mengenakan seragam dokter rumah sakit berwarna ungu lengkap dengan penutup kepala, sambil memegang botol air minum.
Ia mempraktekkan cara foto ala supermodel dengan cara yang jenaka dan menambahkan keterangan "Ternyata sangat mudah. #tipsandtricks". Postingan terakhirnya kini dipenuhi dengan ucapan belasungkawa dari para pengikut dan rekan sejawatnya.
Profil Dokter Helmiyadi
Dokter kelahiran Ujung Pandangan, 15 Mei 1983 ini alumni Fakultas Kedokteran Umum di Universitas Hasanuddin, Makassar. Ia juga menyelesaikan pendidikan spesialis ortopedi dan traumatologi di kampus yang sama.
Dengan keahliannya sebagai spesialis tulang, dokter Helmiyadi bertugas di RSUD Sulbar, dan memiliki klinik pribadi bernama HK Medical Center di Makassar.
Dokter Helmiyadi anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI).
Advertisement