Selantang, Cara Banyuwangi Wujudkan Lansia SMART dan Tangguh
Banyuwangi memiliki program Sekolah Lansia Tangguh (Selantang). Sesuai namanya, program ini adalah sekolah informal yang dikhususkan bagi kalangan lansia. Tujuannya, untuk mewujudkan lansia SMART (Sehat, Mandiri, Aktif dan Produktif) dan tangguh.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB Dinsos PPKB Banyuwangi, Luqman Al Hakim mengatakan, Selantang adalah pendidikan non formal pada Bina Keluarga Balita (BKL). Program ini berjalan mulai awal 2023.
"Sasaran program ini adalah orang tua dengan kategori pra lansia antara 45-59 tahun dan Lansia yang berusia lebih dari 60 tahun," jelasnya, Rabu, 13 Desember 2023.
Para lansia di masing-masing desa/kelurahan dikumpulkan menjadi sebuah kelompok belajar. masing-masing beranggotakan 30 orang lansia. Hingga akhir 2023 ini, dari 217 desa/kelurahan di Banyuwangi sudah ada 26 kelompok Selantang. Diharapkan program ini terus bisa dikembangkan pada 2024 mendatang.
"Targetnya di 217 desa dan kelurahan di Banyuwangi terbentuk kelompok Selantang," terang Luqman.
Beberapa kelompok Selantang sudah menjalani wisuda setelah menjalani program Selantang selama enam bulan. Salah satu kelompok Selantang sudah melaksanakan wisuda di Kantor Desa Parijatah Wetan, Kecamatan Srono, Banyuwangi, Senin, 11 Desember 2023. Layaknya wisudawan, para lansia itu mengenakan pakaian toga.
"Beberapa kelompok lain dijadwalkan akan menjalani wisuda pada Desember ini," jelas Luqman.
Program ini, bertujuan mewujudkan lansia SMART dan tangguh. Materi yang diberikan selama program, mengacu pada 7 Dimensi Lansia Tangguh. Yakni spritual, fisik, emosional, intelektual, sosial, profesional vokasional dan lingkungan.
"Materi disampaikan oleh kader dengan durasi pertemuan tatap muka 2 minggu sekali," bebernya.
Selain Selantang, Dinsos PPKB juga memiliki serangkaian program Peningkatan Ketahanan Keluarga. Program tersebut adalah Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH). Sebuah proses belajar untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan orang tua dalam pengasuhan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang dan pembentukan karakter anak di Kelompok BKB.
Pelaksanaan atau pertemuan dilaksanakan sebanyak 14 kali dengan modul BKBN dalam waktu tiga bulan. Targetnya adalah keluarga yang mempunyai anak usia 0-6 tahun.
"Pada akhir tahun 2023, sudah terbentuk 195 kelompok SOTH dari target 217 kelompok," ujar Luqman.
Advertisement