Selama Ramadhan, Masjid Istiqlal Bakal Sepi
Selama Ramadhan, Masjid Istiqlal bakal sepi. Tidak ada kegiatan, baik shalat berjamaah, buka bersama, shalat Tarawih maupun tadarusan pada bulan Ramadhan 1441 Hijriah mendatang.
Panitia Masjid Istiqlal mengumumkan itu, mengingat kini sedang terjadi pandemi Virus Corona (COVID-19).
Kepala Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah, di Jakarta, mengatakan bahwa belasan program yang biasanya diadakan saat Ramadhan tersebut tentu dibatalkan.
"Jadi tidak ada pelayanan agama selama masa COVID-19 di Masjid Istiqlal," ujar Abu.
Kendati demikian, kata Abu, ada beberapa program masjid yang tetap dijalankan, namun program tersebut bukanlah kegiatan yang dilakukan bersama-sama dan disiapkan dengan sistem yang dirancang pengelola masjid.
"Program biasanya sekitar 17, namun di antara 17 program itu hanya ada dua program yang kami laksanakan. Kedua program itu ialah pengumpulan zakat dan santunan yatim," tuturnya.
Kedua program itu, lanjut Abu, dilakukan dengan para penerima tidak datang langsung ke Istiqlal, namun melalui sistem dalam jaringan (daring). Sementara zakat fitrah dengan menyebarkan rekening.
"Santunan yatim ini pun, pada dasarnya mereka tidak datang ke sini, tapi melalui sistem daring, tautan terkait sudah saya sebar di semua yayasan, sudah banyak yang terdata. Nah, untuk zakat fitrah, kami sudah sebar rekening untuk transfer, dan orangnya tidak perlu ke Masjid Istiqlal, pembagiannya (zakat dan santunan) diantar seperti pembagian daging hewan kurban, jadi mereka tidak perlu datang ke Masjid Istiqlal," ujarnya menambahkan.
Untuk mengantisipasi kedatangan para jamaah, pihak pengelola juga telah menutup gerbang masuk dan memasang imbauan di kawasan masjid bahwa masjid tidak akan buka seperti kebijakan yang disuarakan pemerintah dan majelis ulama.
"Masyarakat tidak perlu datang ke Masjid Istiqlal, karena masjid kali ini pasti kami tutup. Hal itu dilakukan sesuai dengan instruksi dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan MUI," kata dia.
Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menjelaskan anjuran Nabi Muhammad SAW perihal pelaksanaan ibadah pada masa bencana.
"Jangan wabah virus sebesar ini, banjir atau hujan deras pun Nabi pernah meminta umat untuk shalat di rumah. Jangan menceburkan diri dalam kebinasaan," katanya.
Nasaruddin mengatakan bahwa orang-orang yang beriman dianjurkan untuk mencegah sesuatu yang mudarat. Dia menekankan bahwa mencegah mudarat lebih penting daripada mengejar manfaat.
Ia mengatakan bahwa kondisi sekarang sedang tidak memungkinkan untuk melakukan Shalat Jumat seperti biasa. Oleh karena itu dia mengajak umat Islam untuk berserah diri kepada Allah SWT.
"Kita semua sangat cinta pada agama kita,tetapi kita juga diperintahkan dalam Al Quran untuk tidak menceburkan diri dalam kebinasaan. Kalau sudah tahu di suatu tempat ada bahaya besar, kita diminta untuk menghindarinya," tuturnya. (ant)