Selama Ramadan, Satpol PP Situbondo Ciduk 25 PSK dan Muncikari
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Situbondo menjaring 25 pekerja seks komersial (PSK) dan muncikari selama bulan puasa Ramadan 1444 Hijriyah. Mereka terdiri dari 22 PSK dan tiga muncikari.
"Sebanyak 22 PSK dan 3 muncikari itu terjaring operasi penyakit masyarakat (pekat), karena melanggar Perda larangan melakukan praktik prostitusi selama bulan Ramadan 1444 Hijriah," kata Plt. Kepala Satpol PP Situbondo, Sopan Efendi, Jumat 21 April 2023.
Tak hanya PSK dan muncikari, tambah Sopan Efendi, operasi pekat digelar Satpol PP bersama Polres, Kodim 0823, Denpom TNI AD, dan kejaksaan selama Ramadan 1444 Hijriyah juga mengamankan 3 wanita pemandu lagu karaoke. PSK, muncikari, dan pemandu lagu karaoke terjaring di warung dan cafe remang-remang sepanjang Banyuglugur, Katakan dan Kotakan, serta lokasi bekas prostitusi Burnik Situbondo.
"Sebagaimana SE Bupati Situbondo dan Perda, para PSK, mucikari, dan wanita pemandu lagu karaoke diamankan, menulis surat pernyataan, dan dipulangkan atau pulang sendiri ke daerah asalnya," ujar mantan Camat Sumbermalang Situbondo ini.
Sebanyak 22 PSK dan 3 muncikari yang terjaring operasi pekat Ramadan 2023 tersebut, menurut Sopan Efendi, kebanyakan berasal dari luar Situbondo. Di antaranya asal Probolinggo, Bondowoso, Jember, dan Banyuwangi.
"Tapi, ada juga PSK dari Situbondo. Alasan mereka menjadi PSK rata-rata sama masalah ekonomi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya," ungkapnya.