Selama PTM, Pasuruan Klaim Tak Ada Kasus Baru Penyebaran Covid-19
Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan tak menerima keluhan atau laporan terkait penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah selama pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Pasuruan, Ninuk Ida Suryani mengatakan, pemerintah selalu mengawasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan mengutamakan keselamatan siswa, pendidik dan tenaga kependidikan.
Selama sebulan terakhir, sebanyak 2187 sekolah mulai dari PAUD sampai SMP di Kabupaten Pasuruan sukses menjalankan PTMT dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
"Syukur alhamdulillah, tidak ada sekolah yang menerima keluhan atau laporan terkait penyebaran Covid-10 di Kabupaten Pasuruan. Semua prokes juga dijalankan dengan sangat ketat," kata Ninuk, Kamis, 23 September 2021.
Katanya, penerapan protokol kesehatan mulai dari mencuci tangan, jaga jarak serta pemakaian masker, membuat penerapan PTM yang sudah berlangsung selama sebulan terakhir, tidak memicu terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah.
Sebab, selain tenaga pengajar dan siswa yang sudah mendapat vaksin Covid-19, penerapan protokol kesehatan juga menjadi senjata untuk mencegah penularan Covid-19.
"Secara umum, semua sekolah sudah menunjukkan kesiapan dalam melaksanakan PTMT dengan sangat baik dan optimal. Kesiapan prokes dan sarana pendukung juga dari segi perilaku warga sekolah ada kepatuhan yang tinggi dalam menerapkan prokes," jelasnya.
Perihal vaksinasi tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah, Ninuk menyampaikan, total sudah 95% dari 15.669 guru TK sampai SMP di Kabupaten Pasuruan yang sudah menjalani vaksinasi.
Sedangkan sisanya masih harus menunggu, lantaran ada beberapa hambatan. Seperti sedang dalam kondisi sakit, ada komorbit (penyakit penyerta), hamil muda, menyusui dan faktor lainnya.
Bagi mereka yang belum vaksinasi, Dispendik telah melakukan pemanggilan dan pembinaan.
"Bagi yang tidak bisa vaksin harus memiliki surat keterangan dari dokter. Simpelnya seperti itu. Dan selama mereka belum vaksin, mereka boleh datang ke sekolah untuk mengajar, tapi hanya daring, bukan bertatap muka dengan siswa secara langsung," tegasnya.
Lebih lanjut Ninuk menegaskan, hasil evaluasi pembelajaran tatap muka yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, sekolah yang menggelar PTMT menerapkan model siswa yang masuk sekolah dengan kuota 50 persen dari jumlah siswa.
Selain itu, PTM terbatas juga berlangsung hanya 1 shift saja. "Karena 1 shift, banyak wali murid yang menyampaikan bahwa waktu pembelajaran tatap muka yang relatif sedikit. Tapi kami jelaskan bahwa kita masih berada di Tengah Pandemi, dan kita optimalkan dengan sistem daring," ungkapnya.