Tiap Hari, Dapur Umum Banyuwangi Sediakan 18.000 Porsi Makan
Selama masa karantina di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi, setiap hari pemerintah Banyuwangi menyediakan 18.000 porsi makanan. Belasan ribu porsi itu untuk kebutuhan makan harian penghuni pondok pesantren.
"Tiap hari dibutuhkan 18.000 porsi makanan untuk sarapan, makan siang, dan malam, selama 14 hari," kata Sekretaris Daerah Pemprov Jatim, Heru Tjahjono saat meninjau lokasi dapur umum di Lapangan Kaligesing, Blokagung, Banyuwangi, Senin, 31 Agustus 2020.
Dapur umum telah didirikan di lapangan tidak jauh dari lokasi pondok. Lapangan itu di sulap menjadi pusat dapur umum yang berstandar kesehatan. Heru Tjahjono menyebut dapur umum ini disiapkan oleh Pemprov Jatim, Pemkab Banyuwangi.
Heru mengatakan, menyiapkan 18.000 porsi makan tiap hari bukanlah hal mudah. Apalagi makanan harus memenuhi standar kesehatan yang telah diatur jumlah kalori dan harus higienis. Setelah itu makanan juga harus kembali dikontrol oleh food security.
"Karena itu sesuai arahan Ibu Gubernur, Pemprov Jatim dan Pemkab Banyuwangi memenuhi kebutuhan logistik pondok. Kami semua bahu membahu menangani pondok pesantren ini. Dari kementrian, pemprov, pemkab, TNI/Polri, dan semua pihak yang membantu penanganan di sini," kata Heru.
Dia mengatakan, selama tiga hari ke depan, Pemprov Jatim membantu menyediakan makan untuk sarapan, sedangkan makan siang dan malam disediakan Pemkab Banyuwangi. Selanjutnya, mulai Kamis, 3 September 2020 akan ada pemilahan dapur.
"Sebanyak 3.000 porsi akan disiapkan TNI, 1.500 porsi dari Pemprov Jatim, dan 1.500 porsi dari Pemkab Banyuwangi. Setiap harinya akan seperti itu, jadi bisa cepat. Karena memang 6 ribu per waktu makan adalah jumlah yang besar, jadi membutuhkan banyak tenaga," kata Heru.
Ketua Rumpun Tracing Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Kohar Hari Santoso mengatakan, selama proses karantina tidak boleh ada yang keluar masuk pondok, kecuali tenaga medis dengan tugas dan penanganan khusus. Yang terpenting menurutnya, untuk konsumsi para santri ini adalah nilai gizi dan kebersihannya.
"Yang terpenting adalah gizi dan kebersihannya. Makanya kita jaga benar," jelasnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak seluruh warga untuk turut mendoakan kesembuhan para santri.
“Doakan, jangan di-bully. Covid-19 bukan aib. Kita dukung para santri kembali sehat,” ujarnya.
Pemkab Banyuwangi, kata Anas, terus melakukan berbagai langkah penanganan. Menurutnya, pada hari pertama memang ada kendala teknis soal makanan.
"Kami minta maaf karena selain jumlah makanan yang sangat besar, kemarin kami mencari alur distribusi yang pas. Tapi hari ini, perlahan sudah tertangani," ujarnya.