Selama Ijen Ditutup, Pelaku Wisata Banyuwangi Kenalkan Destinasi Lain Ke Wisatawan
Penutupan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen dari kunjungan wisatawan membuat para pelaku wisata di Banyuwangi memutar otak. Mereka membuat paket wisata alternatif dengan mengenalkan destinasi lain di Banyuwangi kepada para wisatawan. Sebab Banyuwangi memiliki segudang destinasi yang tidak kalah menarik.
Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Banyuwangi, Andika Rahmat Hidayat mengatakan, para pelaku jasa wisata di Banyuwangi patuh dan mendukung penutupan TWA Kawah Ijen.
"Karena penutupan ini disebabkan oleh aktivitas vulkanik Gunung Ijen yang meningkat sehingga menyebabkan potensi bencana lebih tinggi," jelasnya, Kamis, 18 Juli 2024.
Penutupan TWA Ijem dari kunjungan wisata tentu saja berdampak bagi pelaku jasa wisata di Banyuwangi. Oleh karena itu, selama destinasi yang dikenal dengan blue fire-nya otu ditutup, para pelaku wisata Banyuwangi memilih mengenalkan destinasi wisata lain yang tidak kalah menarik kepada wisatawan yang datang ke Banyuwangi.
"Sebagian besar pelaku jasa pramuwisata di masa penutupan destinasi Kawah Ijen mengantarkan wisatawan ke destinasi lain yg ada di Banyuwangi," ungkapnya.
Destinasi wisata alternatif yang dipilih untuk dikenalkan kepada wisatawan diantaranya Desa Wisata Adat Kemiren, Taman Nasional Alas Purwo, Bangsring Underwater, dan sejumlah destinasi lain yang juga menarik.
Andika menegaskan, penutupan TWA Kawah Ijen sangat berdampak terhadap pemasukan para pelaku jasa wisata. Utamanya bagi mereka yang selama ini lebih banyak melayani wisatawan yang berkunjung ke Ijen.
"Namun pariwisata di Banyuwangi bukan hanya Kawah Ijen, sehingga momen ini bisa menjadi kesempatan untuk mengenalkan destinasi yang lain di Banyuwangi," katanya.
Dia berharap, aktivitas Gunung Ijen bisa kembali normal dan dibuka untuk kunjungan wisatawan. Apalagi, saat ini kunjungan di TWA Kawah Ijen sedang tinggi. Puncak kunjungan ke TWA Ijen ini biasanya akan berlangsung hingga akhir September setiap tahunnya. "Sehingga akan menimbulkan dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat sekitar," ujarnya.
Para pelaku jasa wisata di Banyuwangi juga memanfaatkan momentum penutupan TWA Kawah Ijen untuk meningkatkan kemampuan diri. "Baik dalam bidang bahasa maupun pengetahuan yang lain," pungkasnya.
Untuk diketahui, TWA Ijen ditutup pasca peningkatan status aktivitas dari normal (level I) menjadi waspada (level II). Peningkatan status ini terjadi sejak Jumat, 12 Juli 2024 hingga waktu yang belum ditentukan.
Advertisement