Selama di Praha, Juara Dunia Karate Fauzan Makan Mie Instan dan Telur
Fauzan Noor (Ozan) menekuni karate sejak kelas 3 SD. Proses yang dilalui Ozan sejak usia dini berujung prestasi walaupun ia hanyalah anak tukang pijat asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Keterbatasan ekonomi membuat perjalanan Ozan pernuh ‘drama’ ketika akan bertarung di kumite (perkelahian) kejuaraan dunia karate tradisional (ITKF / International Traditional Karate Federation) WASO World Champhionship di Praha, Republik Ceko, pada Januari 2018 lalu.
Ozan dan sang pelatih, Mustafa, hanya pergi berdua ke Praha. Ozan mendapat uang saku dari ibunya dari hasil memijat. Sedangkan sang pelatih cari pinjaman uang ke saudara.
Untuk menghemat uang saku, Ozan dan Mustafa mesti makan seadanya selama perjalanan dari Banjarmasih ke Jakarta lalu melanjutkan terbang ke Praha.
“Di Republik Ceko sehari-hari saya makan mi instan dan telur. Sangat susah cari makanan halal di sana. Jadi, sebelum berangkat saya membawa mi dan snack saja,” cerita Ozan.
Meski cuma ‘bermodal’ mi instan dan telur, hal tersebut tak menghalangi atlet kelahiran Banjarmasin 8 Oktober 1997 ini untuk menggoreskan tinta emas.
Ozan berhasil keluar sebagai juara WASO World Championship 2018 di Praha dan mengharumkan nama Indonesia.
Pria 21 tahun ini mampu mengalahkan tuan rumah yang memiliki badan lebih besar. Musuh Ozan memiliki bobot lebih berat 20 Kg dengan tinggi melebihi Ozan 30 Cm.
Tujuh bulan lalu saat Ozan membawa pulang medali emas juara dunia karate, tak banyak orang yang tahu. Kini, tujuh bulan berlalu, senyum pun merekah di wajah Ozan. Prestasinya di tingkat dunia mendapat apresiasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Ozan menjadi satu dari beberapa atlet yang diundang Menpora untuk diberikan bonus sebagai atlet berprestasi, Senin, 23 Juli 2018. Sebenarnya, pemberian bonus ini terbilang lambat karena kejuaraan tersebut sudah berakhir sejak Januari 2018 lalu.
Meski begitu, Ozan tak kecil hati. Dia merasa sangat puas dengan perhatian yang diberikan pemerintah.
“Saya sangat berterima kasih atas segala perhatian yang diberikan. Saya berharap karate tradisional bisa diakui KONI agar semakin berkembang dan bisa menambah prestasi untuk negara,” ujar Ozan kepada wartawan.