Selama 2023, Petani Garam di Kabupaten Probolinggo Lampaui Target
Kemarau panjang pada 2023 membuat produksi garam rakyat di Kabupaten Probolinggo melimpah dan melebihi target. Pemprov Jatim menargetkan, produksi garam untuk Kabupaten Probolinggo sebasar 12.000 ton tetapi realisasinya 13.645,01 ton.
"Karena pada 2023, kami melebihi target maka tahun 2024 ini oleh Pemprov Jatim produksi garam Kabupaten Probolinggo ditarget 14.190 ton," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Pernikahan (Diskan) Kabupaten Probolinggo, Hari Pur Sulistiyono, Minggu, 4 Februari 2024.
Dikatakan pada 2023 lalu total produksi garam mencapai 13.645,01 ton atau melebihi target 12.000 ton. Hal inilah yang menjadi salah stau pertimbangan Pemprov Jatim untuk meningkatkan target produksi garam pada 2024 ini.
"Belasan ribu ton garam yang dihasilkan pada 2023 itu berasal dari beberapa beberapa desa di pantai utara," katanya.
Desa-desa penghasil garam itu, Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Desa Asembagus, Kalibuntu, Kebonagung, Sidopekso, dan Kelurahan Patokan di Kecamatan Kraksaan. Kemudian Desa Sukokerto dan Penambangan di Kecamatan Pajarakan. Desa Pajurangan, Pesisir, dan Klaseman, di Kecamatan Gending.
Hari Pur menambahkan, dengan target saat ini, praktis ada peningkatan empat persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini membuat Diskan Kabupaten Probolinggo harus bekerja keras untuk mencapai target tersebut.
Data terakhir areal tambak garam di Kabupaten Probolinggo mencapai 238,71 hektare. Sedangkan jumlah petani garam yang rutin berproduksi sebanyak 339 orang. "Kalau dilihat dari areal tambak garam dan jumlah petani, insya-Allah, kami bisa mencapai target," katanya.
Memang sebagian petani garam mengaku, enggan berproduksi. "Harga garam pada 2023 turun akibat digerojok garam dari Madura," ujar Andi, petani garam di Desa Randutatah, Kecamatan Paiton.
Karena itu Andi lebih memilih memanfaatkan tambaknya untuk budi daya ikan. "Budi daya ikan lebih menguntungkan daripada garam, yang harganya sering anjlok," katanya.