Selalu Kobarkan Nasionalisme, Ternyata Ini Alasan Habib Luthfi
Habib Luthfi bin Yahya, Pengasuh Pengajian Kanzus Shalawat Pekalongan mengingatkan pentingnya umat Islam mencintai tanah airnya. Kemerdekaan yang telah dicapai tak lepas dari perjuangan para leluhur, ulama dan penggerak masyarakat yang telah mengorbankan jiwa raganya.
“Betapa pentingnya cinta tanah air, salah satu contohnya dengan menghormati Bendera Merah Putih.
"Meskipun jahit atau bikin merah putih itu gampang, namun banyak darah yang mengucur, banyak pengorbanan yang penuh rasa sakit demi menurunkan bendera Belanda dan menggantinya dengan Bendera Merah Putih.
"Sehingga sebagai anak Indonesia kita harus mempunyai penghormatan yang luar biasa kepada Merah Putih, harus menyucinya dan merawatnya dengan penuh perasaan cinta.”
Demikian pesan Habib Luthfi bin Yahya, yang diucapkan dalam setiap pengajian. Terakhir, Habib Luthfi mengungkapkan saat pengajian Kanzus Shalawat, Jumat lalu.
"Kita sebagai bangsa Indonesia yang mempunyai prinsip, punya pendirian, tidak mudah tergoyah. Oleh karena, jangan coba-coba sesekali menggoyahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Habib Lutfi.
Dengan menjaga persatuan dan kesatuan yang kokoh, menurut Habib Luthfi, maka bangsa dan negara Indonesia akan semakin kokoh dan kuat, serta tidak mudah digoyahkan oleh para pengacau.
"Kami sampaikan bahwa persatuan dan kesatuan merupakan benteng bangsa kokoh yang harus tetap dijaga oleh rakyat Indonesia. Kita harus semakin kokoh menjaga bangsa ini karena semakin menjaga persatuan dan kesatuan maka negara kita akan sulit diruntuhkan oleh para pengacau NKRI," tuturnya.
Kenapa Habib Luthfi selalu menekankan kepada umat Islam dan masyarakat umumnya, agar selalu mencintai Indonesia dan mencitai tanah air dan negaranya? Ternyata ini alasannya. Bisa kita lihat dari jejak perjalanan hidupnya berikut.
Profil dan Jejak Habib Luthfi bin Yahya
Gelar lengkapnya Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya. Lahir di Kota Pekalongan, 10 November 1947. Tanggal lahirnya bertepatan dengan 27 Rajab 1367 H.
Habib Luthfi bin Yahya adalah Rais Am Jam'iyah Ahlith Thariqah Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN), Pimpinan Forum Kaum Sufi se-Dunia, dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Habib Luthfi pernah menjadi ketua MUI Jawa Tengah. Silsilah Ayah hingga ke Nabi Besar Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW
Sayidatina Fathimah az-Zahra + Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
Imam Husein ash-Sibth
Imam Ali Zainal Abiddin
Imam Muhammad al-Baqir
Imam Ja’far Shadiq
Imam Ali al-Uraidhi
Imam Muhammad an-Naqib
Imam Isa an-Naqib ar-Rumi
Imam Ahmad Al-Muhajir
Imam Ubaidullah
Imam Alwy Ba’Alawy
Imam Muhammad
Imam Alwy
Imam Ali Khali Qasam
Imam Muhammad Shahib Marbath
Imam Ali
Imam Al-Faqih al-Muqaddam Muhammd Ba’Alawy
Imam Alwy al-Ghuyyur
Imam Ali Maula Darrak
Imam Muhammad Maulad Dawileh
Imam Alwy an-Nasiq
Al-Habib Ali
Al-Habib Hasan
Al-Imam Yahya Ba’Alawy
Al-Habib Ahmad
Al-Habib Syekh
Al-Habib Muhammad
Al-Habib Thoha
Al-Habib Muhammad al-Qodhi
Al-Habib Thoha
Al-Habib Hasan
Al-Habib Thoha
Al-Habib Umar
Al-Habib Hasyim
Al-Habib Ali
Al-Habib Muhammad Luthfi
Silsilah Tariqah dan Baiat
Maulana Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Yahya mengambil thariqah dan hirqah Muhammadiah dari para tokoh ulama.
Dari guru-gurunya ia mendapat ijazah untuk membaiat dan menjadi mursyid. Di antara guru-gurunya itu adalah:
Thariqah Naqsyabandiah Khalidiyah dan Syadziliah al ‘Aliah
Dari Al Hafidz al Muhadits al Mufasir al Musnid al Alim al Alamah Ghauts az Zaman Sayidi Syekh Muhammad Ash’ad Abd Malik bin Qutb al Kabir al Imam al Alamah Sayidi Syekh Muhammad Ilyas bin Ali bi Hamid
Sanad Naqsyabandiayah al Khalidiyah
Sayidi Syekh ash’ad Abd Malik dari bapaknya Sayidi Syekh Muhammad Ilyas bin Ali bi Hamid dari Quth al Kabir Sayid Salaman Zuhdi dari Qutb al Arif Sulaiman al Quraimi dari Qutb al Arif Sayid Abdullah Afandi dari Qutb al Ghauts al Jami’ al Mujadid Maulana Muhammad Khalid sampai pada Qutb al Ghauts al Jami’ Sayidi Syah Muhammad Baha’udin an Naqsyabandi al Hasni.
Syadziliyah
Dari Sayidi Syekh Muhammad Ash’Ad Abd Malik dari al Alim al al Alamah Ahmad an Nahrawi al Maki dari Mufti Mekah-Madinah al Kabir Sayid Shalih al Hanafi ra.
Thariqah al ‘Alawiya al ‘Idrusyiah al ‘Atha’iyah al Hadadiah dan Yahyawiyah:
Dari al Alim al Alamah Qutb al Kabir al Habib ‘Ali bin Husain al ‘Athas.
Afrad Zamanihi Akabir Aulia al Alamah al habib Hasan bin Qutb al Ghauts Mufti al kabir al habib al Iamam ‘Utsman bin Abdullah bin ‘Aqil bin Yahya Bâ ‘Alawi.
Al Ustadz al kabir al Muhadits al Musnid Sayidi al Al Alamah al Habib Abdullah bin Abd Qadir bin Ahmad Bilfaqih Bâ ‘Alawi.
Al Alim al Alamah al Arif billah al Habib Ali bin Sayid Al Qutb Al Al Alamah Ahmad bin Abdullah bin Thalib al ‘Athas Bâ ‘Alawi.
Al Alim al Arif billah al Habib Hasan bin Salim al ‘Athas Singapura.
Al Alim al Alamah al Arif billah al Habib Umar bin Hafidz bin Syekh Abu Bakar bin Salim Bâ ‘Alawi.
Dari guru-guru tersebut ia mendapat ijazah menjadi mursyid, hirqah dan ijazah untuk baiat, talqin dzikir khas dan ‘Am.
Thariqah Al Qadiriyah an Naqsyabandiyah:
Dari Al Alim al Alamah tabahur dalam Ilmu syaria’at, thariqah, hakikat dan tashawuf Sayidi al Imam ‘Ali bin Umar bin Idrus bin Zain bin Qutb al Ghauts al Habib ‘Alawi Bâfaqih Bâ ‘Alawi Negara Bali.
Sayid Ali bin Umar dari Al Alim al Alamah Auhad Akabir Ulama Sayidi Syekh Ahmad Khalil bin Abd Lathif Bangkalan. ra.
Dari kedua gurunya itu, al Habib Muhammad Luthfi mendapat ijazah menjadi mursyid, hirqah, talqin dzikir dan ijazah untuk bai’at talqin.
Jami’uthuruq (semua thariqat) dengan sanad dan silsilahnya:
Al Imam al Alim al Alamah al Muhadits al Musnid al Mufasir Qutb al Haramain Syekh Muhammad al Maliki bin Imam Sayid Mufti al Haramain ‘Alawi bin Abas al Maliki al Hasni al Husaini Mekah.
Darinya, Maulana Habib Luthfi mendapat ijazah mursyid, hirqah, talqin dzikir, bai’at khas, dan ‘Am, kitab-kitab karangan syekh Maliki, wirid-wirid, hizib-hizib, kitab-kitab hadis dan sanadnya.
Thariqah Tijaniah:
Al Alim al Alamah Akabir Aulia al Kiram ra’su al Muhibin Ahli bait Sayidi Sa’id bin Armiya Giren Tegal.
Kiyai Sa’id menerima dari dua gurunya; pertama Syekh’Ali bin Abu Bakar Bâsalamah.
Syekh Ali bin Abu Bakar Bâsalamah menerima dari Sayid ‘Alawi al Maliki.
Kedua Syekh Sa’id menerima langsung dari Sayid ‘Alawi al Maliki.
Dari Syekh Sa’id bin Armiya itu Maulana Habib Luthfi mendapat ijazah, talqin dzikir, dan menjadi mursyid dan ijazah bai’at untuk khas dan ‘am.
Aktivitas Dakwah
- Kegiatan Pengajian ada Khusus Ibu-ibu
- Pengajian Thariqah tiap jum’at Kliwon pagi (Jami'ul Usul thariq al Aulia).
- Pengajian Ihya Ulumidin tiap Selasa malam.
- Pengajian Fath Qarib tiap Rabu pagi(husus untuk ibu-ibu)
- Pengajian Minggu pagi, pengajian thariqah husus ibu-ibu.
- Pengajian tiap bulan Ramadhan (untuk santri tingkat Aliyah).
- Da’wah ilallah berupa pengajian umum di berbagai daerah di Nusantara.
- Rangakain Maulid Kanzus (lebih dari 60 tempat) di kota Pekalongan dan daerah sekitarnya.
Advertisement